Black hat SEO dapat dikatakan sebagai praktik optimasi yang langkah-langkahnya melanggar pedoman Google Webmaster. Oleh karena itu, para pengelola website sebaiknya menghindari penggunaan strategi ini meskipun menawarkan keuntungan yang tampak menggiurkan.
Anjuran untuk menghindari penerapan teknik SEO ini tentu beralasan. Untuk tahu hal itu, yuk, dalami pengetahuan mengenai praktik optimasi mesin pencari ini di ulasan berikut!
Daftar isi
TogglePengertian Black Hat SEO
Black hat SEO adalah strategi untuk memaksimalkan ranking suatu website yang menjanjikan hasilnya bisa terlihat cepat. Hal ini bisa terjadi sebab cara kerjanya adalah mengutamakan kepentingan bot mesin pencari.
Sebagai contoh, beberapa teknik yang termasuk SEO black hat adalah membuat halaman konten berisi kata kunci sepenuhnya. Perlu diketahui, taktik tidak etis tersebut dapat mengelabui mesin pencari sehingga halaman konten bisa naik peringkat secara cepat.
Namun, laman tersebut dapat terdeteksi buruk kualitasnya seiring dengan waktu. Hal ini bisa terjadi karena aktivitas pengguna yang terdeteksi kurang puas dengan laman Anda serta algoritma baru yang lebih canggih.
Alhasil, laman yang dioptimasi dengan teknik SEO hitam juga berisiko lebih cepat turun peringkatnya. Tak hanya itu, risiko buruk lainnya juga dapat menimpa suatu website yang dioptimalkan menggunakan praktik SEO ini.
Resiko Penggunaan Black Hat SEO
Berikut ini sejumlah risiko umum yang akan didapatkan jika website dioptimasi dengan SEO black hat. Mulai dari risiko level rendah hingga yang paling tinggi dan bisa merusak citra brand Anda:
Sanksi dari Mesin Pencari
Risiko yang pertama, yaitu sanksi dari mesin pencari. Mulai dari penurunan peringkat, penghapusan konten dari daftar indexing, hingga pemblokiran website di laman hasil penelusuran.
Untuk diketahui, sanksi ini biasanya dapat dirasakan secara perlahan-lahan. Diawali dengan turunnya jumlah kunjungan secara organik dan berakhir pada hilangnya konten dari SERP (search engine results page).
Reputasi Memburuk
Sanksi lebih lanjut akibat penggunaan SEO black hat adalah memburuknya reputasi website Anda. Hal ini dapat menyebabkan orang-orang segan untuk klik situs web yang dikelola. Baik itu karena pengguna mendapatkan pengalaman yang buruk maupun tanggapan usai melihat bad review dari orang lain.
Hilangnya Kepercayaan Pengunjung
Tak hanya sampai memburuknya reputasi, situs web Anda juga akan turun kredibilitasnya sehingga sulit dipercaya pengguna internet. Jika situs web yang dikelola berfungsi untuk pemasaran produk, tentu risiko lainnya adalah turunnya konversi dalam usaha Anda.
Selain itu, kehilangan kepercayaan pengunjung juga bisa merusak sistem Google Ads website sehingga pendapatan hasil iklan juga berkurang.
Kerugian Materi, Tenaga, dan Waktu
Sekalipun teknik SEO hitam lebih mudah dilakukan dibandingkan white hat SEO, Anda tetap butuh biaya cukup tinggi dalam implementasinya. Pasalnya, maintenance website yang diterapkan praktik SEO ini juga tergolong lebih rumit sebab harus selalu dipastikan terhindar dari penalti Google.
Oleh karena itu, jika website Anda apes, kerugian di berbagai aspek akan sangat terasa. Khususnya dalam hal materi, waktu, dan juga tenaga.
Belum lagi dengan proses perbaikan situs jika Anda ingin memulihkannya setelah terkena penalti dan memperbaiki kualitasnya. Langkah tersebut juga butuh materi dan biaya yang pasti tidak sedikit.
Putusnya Hubungan dengan Mitra Bisnis
Bila situs web terkena penalti Google, mitra bisnis mungkin akan mempertimbangkan untuk memutuskan hubungan kerja dengan Anda. Pasalnya, mereka pasti tidak ingin bekerja sama dengan website yang bereputasi buruk sebab berisiko bagi citra perusahaannya.
10+ Contoh Teknik Black Hat SEO
Sebagai informasi umum, sebenernya teknik semacam ini cukup banyak. Tak jarang pula SEO black hat yang tak jarang diterapkan sejumlah pengelola website yang curang. Jika Anda ingin terhindar dari masalah akibat penerapan SEO ini, pastikan menghindari teknik-teknik seperti berikut!
1. Menduplikasi Konten atau Membuatnya Menggunakan Alat
Menduplikasi konten milik website lain ataupun situs web sendiri termasuk strategi curang. Hal ini dikarenakan, konten yang sama mungkin akan diabaikan pengguna sehingga menurunkan kualitas pengalamannya memakai mesin pencari.
Selain konten duplikat, konten yang dihasilkan bukan dengan cara manual juga termasuk praktik yang tidak sah. Seperti menggunakan AI (artificial intelligence) ataupun spinner guna menghasilkan konten baru tetapi sebenarnya tiruan dari website lain.
2. Penerapan Kata Kunci Berlebihan
Menerapkan kata kunci dalam konten ada aturannya. Baik itu area penempatan hingga batasan jumlahnya.
Oleh karena itu, penggunaan kata kunci tak beraturan seperti berlebihan jumlahnya termasuk dalam klasifikasi SEO black hat. Sebagai informasi, praktik yang terkenal dengan istilah keyword stuffing ini memang efektif meningkatkan peluang konten masuk halaman pertama.
Namun, pengguna mungkin merasa konten kurang berkualitas akibat teknik ini. Pasalnya, penggunaan kata kunci berlebihan berisiko membuatnya tampak tidak natural dan kurang informatif.
3. Menyamarkan Konten Sebenarnya dari Mesin Pencari
Di laman hasil penelusuran, Anda mungkin pernah melihat URL konten yang tampak dapat menjawab kebutuhan Anda. Namun setelah di-klik, isinya justru berbeda jauh dari deskripsi yang ditampilkan atau bahkan tak berguna sama sekali.
Sebagai informasi, contoh konten tersebut termasuk menyamarkan isi yang sebenarnya di mesin pencari atau biasa disebut cloaking. Dengan teknik ini, mesin pencari memang akan menaikkan peringkat suatu konten pada masa awal-awal.
Namun, saat terdeteksi buruknya kualitas pengalaman pengguna di halaman tersebut maka peringkatnya akan turun secara drastis.
4. Penyalahgunaan Rich Snippet
Mirip dengan cloaking, penyalahgunaan rich snippet juga menjadi teknik yang dapat mengelabui mesin pencari. Contohnya, laman deskripsi menampilkan skema markup berupa komentar bagus serta rating bintang lima untuk suatu website bisnis.
Namun saat Anda klik laman tersebut, faktanya kualitas bisnis yang dimaksud tersebut termasuk standar. Penyalahgunaan rich snippet ini termasuk pembohongan publik yang berisiko menyesatkan pengguna, khususnya yang tidak klik masuk ke dalam konten. Oleh karena itu, website yang terdeteksi melakukan teknik ini berisiko dikenai sanksi.
5. Pengarahan ke Situs yang Tidak Relevan
Serupa dengan teknik di atas, pengarahan ke situs yang tidak relevan juga termasuk mengelabui mesin pencari di SERP. Di mana yang terlihat oleh mesin pencari ataupun pengguna adalah konten berkualitas tetapi saat di-klik justru masuk ke halaman lainnya.
Teknik tersebut biasanya disebut sneaky redirect yang tak jarang sengaja digunakan untuk menyesatkan pengguna ataupun diterapkan oleh hacker. Adapun jika diterapkan oleh hacker, itu menunjukkan bahwa website tidak aman karena hal lain yang melanggar pedoman Google.
6. Menyematkan Teks Tersembunyi
Menyematkan teks tersembunyi sebetulnya mirip dengan keyword stuffing. Bedanya, penerapan teks ini biasanya di tempat-tempat yang tidak terlihat sehingga pengguna bisa saja merasa kontennya tetap bagus.
Namun, teknik tersebut masuk kategori ilegal sebab merusak kualitas hasil penelusuran. Mengapa? Karena bisa jadi, ada konten yang lebih berkualitas dari laman tersebut yang terdampak keberadaannya sehingga tidak bisa menduduki peringkat atas.
7. Link Farming dalam Satu Laman
Black hat SEO selanjutnya adalah link farming yang biasanya dilakukan oleh sekelompok pihak penjual tautan balik. Teknik ini sebetulnya termasuk aman dilakukan, tetapi berisiko menjadi praktik ilegal apabila jumlahnya tidak wajar. Terlebih jika dalam satu konten tampak dengan jelas adanya banyak tautan yang mengarah ke satu situs.
8. Membangun Backlink di PBN
Membangun backlink di PBN (Private Blog Network) tak jauh beda tekniknya dengan link farming. Bedanya, praktik yang dianggap tidak sah ini biasanya dilakukan secara khusus untuk satu situs utama.
Sementara itu, situs link farming bisa mengirimkan tautan balik ke beberapa website berbeda. Kendati demikian, pembuatan PBN dengan tujuan membangun backlink saja sama-sama berisiko menyebabkan turunnya peringkat situs web utama.
9. Membangun Tautan Balik dengan Membeli
Tautan balik yang didapatkan dari berbagai website berbeda bisa tergolong SEO hitam apabila terdeteksi merupakan hasil pembelian. Bahkan meskipun situs pengirim backlink dianggap berkualitas oleh Google.
Ketidakwajaran tersebut bisa dilihat dari jumlah, penempatan, ataupun aspek lainnya. Ketika hal ini terdeteksi, penalti akan otomatis dijatuhkan Google pada situs-situs yang terlibat, baik penjual maupun pembeli.
10. Spam Komentar di Blog ataupun Forum
Anda bisa melakukan blog walking dan berkomentar di berbagai situs web lain untuk meningkatkan brand awareness. Namun, langkah tersebut perlu dilakukan secara hati-hati sebab bisa termasuk SEO hitam apabila dilakukan dengan cara spamming.
Untuk diketahui, spam tidak hanya berarti meninggalkan komentar ataupun konten yang tidak bermanfaat. Namun, penyertaan tautan menuju situs web dalam jumlah berlebihan juga termasuk spam.
11. Penipuan Jumlah Klik
Praktik SEO black hat lainnya adalah meningkatkan jumlah klik menggunakan bot pada iklan yang muncul di halaman konten. Hal ini jelas dapat merugikan pebisnis yang beriklan sebab biaya advertise-nya meningkat tidak wajar sementara nilai konversi tetap rendah.
Cara Menghindari Black Hat SEO
Mengingat risiko penerapan teknik black hat SEO tidak bisa dikatakan biasa maka Anda sebaiknya berupaya untuk menghindari penggunaannya. Adapun agar terhindar dari praktik SEO tak sah ini, Anda bisa menerapkan cara-cara berikut:
Pahami Setiap Pedoman di Mesin Pencari
Algoritma Google dapat berubah sewaktu-waktu, begitu juga dengan kebijakannya. Maka dari itu, pastikan untuk tidak melewatkan setiap informasi kebijakan yang ditetapkan agar Anda tidak menggunakan praktik SEO yang salah.
Hapus Tautan Balik yang Mencurigakan
Anda dapat memeriksa setiap tautan balik yang masuk ke website, mencari tahu kualitasnya, serta memutuskan untuk menghapusnya jika tidak berkualitas. Seperti yang pernah disinggung, tautan balik ini bisa menjadi bomerang jika tidak dilakukan secara hati-hati.
Pastikan Konten Dibuat Manual dan Berkualitas
Konten yang dihadirkan di website Anda perlu dipastikan kualitasnya serta dapat dipertanggungjawabkan informasi yang disampaikan di dalamnya. Karena itulah, sebaiknya buat konten secara manual agar kualitasnya bisa Anda dikendalikan.
Hindari Teknik Penerapan Kata Kunci Berlebihan
Entah itu praktik keyword stuffing, hidden text, atau hal lainnya yang berkaitan dengan penerapan kata kunci berlebihan sebaiknya dihindari. Anda bisa mencari tahu mengenai pedoman penggunaan kata kunci sesuai standar mesin pencari agar konten lebih berkualitas.
Pastikan Bekerja Sama dengan Mitra SEO yang Kredibel
Jika Anda menyerahkan pekerjaan praktik optimasi pada jasa SEO, pilih agen yang kredibel. Sebab mereka biasanya menggunakan teknik white hat SEO yang aman dan bermanfaat secara sustainable. Sebaliknya, jika salah mempercayakan pada jasa SEO yang tidak profesional, bisa jadi situs Anda mendapatkan masalah karena teknik optimasi yang salah.
Evaluasi Kinerja SEO secara Berkala
Hal paling penting dari langkah menghindari SEO hitam adalah mengevaluasi kinerja SEO dan memperbaikinya segera secara berkala. Pasalnya, meskipun Anda tidak menerapkan teknik SEO ini, situs web Anda berisiko terkena dampak buruknya jika terdeteksi adanya pelanggaran. Contohnya disebabkan praktik curang kompetitor yang menjadikan website Anda tidak aman bagi pengguna.
Perbedaan White Hat SEO dan Black Hat SEO
Di samping black hat SEO, klasifikasi teknik optimasi mesin pencari ini juga ada yang disebut SEO white hat. Sebagaimana namanya, teknik SEO lainnya tadi berbanding terbalik dengan praktik SEO hitam.
White hat SEO mengacu pada penggunaan search engine optimization dengan cara yang sah dan mengutamakan kepentingan pengguna. Seperti membuat konten berkualitas, memastikan website aman, desain situs mudah digunakan, dan lain-lain.
Selain berbeda dalam cara kerjanya, teknik SEO putih juga tidak berisiko jika dibandingkan jenis black hat. Menariknya lagi, praktek tersebut justru memberikan keuntungan yang bisa terasa dalam jangka panjang.
Sudah Memahami Apa itu Black Hat SEO?
Itu tadi informasi mengenai black hat SEO, dimulai dari pengertian, risiko penggunaannya, contoh-contoh tekniknya, sampai cara menghindarinya. Ada juga perbedaannya dengan SEO white hat yang lebih direkomendasikan untuk digunakan para pengelola website.
Pada intinya, jika ingin suatu website terhindar dari risiko yang dapat merugikan Anda, jangan gunakan SEO hitam yang melanggar pedoman Google. Anda bisa memilih praktik white hat SEO yang mencakup pembuatan konten secara manual dan memperhatikan kebutuhan pengguna.
Termasuk membuat meta title dan meta deskripsi yang jujur, backlink didapat secara organik, dan masih banyak lagi teknik lainnya. Untuk lebih maksimal dalam implementasi SEO yang sah, Anda dapat menghubungi Jasa Ahli SEO di kontak dalam situs https://jasaahliseo.com.
Tidak hanya ahli dalam penerapan SEO yang benar, jasa ini juga akan memperbaiki kesalahan yang dapat mengganggu kredibilitas situs Anda. Selain itu, dapatkan juga layanan profesional mengenai jasa iklan Google Ads hingga jasa sosial media management.