Bagaimana Cara Tracking Offline Conversion di Google Ads

Bagaimana Cara Tracking Offline Conversion di Google Ads

Share:

Melakukan tracking offline conversion adalah salah satu cara mengukur keberhasilan kampanye iklan di internet. Cara ini berguna untuk Anda yang memiliki bisnis berbasis online sekaligus offline. Mengapa demikian?

Anda bisa menyimak informasi selengkapnya tentang istilah lain dari pelacakan konversi secara offline ini di ulasan berikut. Mulai dari pengenalan tentang tracking conversion, cara melakukannya, hingga manfaat yang bisa didapatkan. Yuk, langsung saja simak!

 

Sekilas Tentang Tracking Offline Conversion

Tracking offline conversion atau dalam bahasa Indonesia berarti pelacakan konversi offline adalah langkah untuk memantau jumlah konsumen di toko fisik. Adapun konsumen yang dimaksud adalah orang-orang yang melakukan transaksi di toko Anda setelah mengetahui lokasinya dari Google. Bisa juga dikarenakan melihat iklan berisikan foto atau sekadar deskripsi mengenai toko Anda.

Jelasnya, fitur ini akan memberikan pemahaman holistik pada Anda tentang dampak kampanye iklan di internet ke konsumen offline. Lebih lanjut, fitur ini dapat dimanfaatkan untuk mengidentifikasi penjualan hingga jumlah orang yang berlangganan di toko offline langsung.

Jika disederhanakan lagi, tracking conversion jenis ini ada untuk memastikan Anda mengetahui efek dari beriklan di internet. Dengan mengetahui jumlah orang yang mengetuk iklan Anda kemudian bertransaksi secara offline, Anda juga bisa menyimpulkan berhasil tidaknya kampanye yang dilakukan.

 

Alasan Pentingnya Tracking Offline Conversion

Seperti diketahui, persaingan bisnis di zaman sekarang terbilang makin ketat sebab banyaknya model pemasaran yang dilakukan orang-orang. Salah satunya adalah menggunakan platform Google Ads. Maka dari itu, Anda pun sebaiknya bersaing lebih kompetitif dengan menggunakan platform ini juga.

Untuk diketahui, Google Ads sendiri biasanya digunakan bukan hanya untuk membantu mengampanyekan produk yang dijual. Namun, layanannya mencakup pembuatan laporan konversi di website langsung menggunakan fitur tracking conversion.

Dengan demikian, platform ini dapat mengurangi beban kerja dalam membuat laporan untung rugi bisnis Anda pada rentang waktu tertentu. Terutama yang berkaitan erat dengan biaya kampanye dan keuntungan dari proyek tersebut.

Baca lebih lanjut  Begini Cara Kerja SEO Off Page yang Wajib Kamu Tahu di Tahun 2024

 

Namun, beberapa orang mungkin datang ke toko fisik Anda setelah melihat iklan di situs web. Akibatnya, Google Ads tidak bisa secara langsung memantau keberhasilan iklan sampai tingkat terjadinya konversi. Sebab hal tersebut dilakukan di toko fisik.

Mengingat hal ini masih masuk kategori keberhasilan kampanye iklan maka pengukuran tetap penting dilakukan. Tujuannya juga tak lain guna mengetahui biaya yang Anda gunakan untuk beriklan memberikan keuntungan atau sebaliknya.

Adapun cara pengukurannya masih belum diketahui banyak orang. Sebab, tidak ada fitur khusus untuk melacak apakah seseorang membeli di luar situs setelah mencari informasi suatu produk atau sebaliknya. Kendati begitu, Google Ada menawarkan beberapa cara yang bisa diaplikasikan untuk mempermudah proses tracking conversion ini. Lantas, bagaimana caranya?

 

8 Cara Tracking Offline Conversion

Untuk melakukan pelacakan konversi yang dilakukan di luar internet, terdapat beberapa cara yang bisa dilakukan. Namun untuk ini, Anda tetap harus mengaitkannya dengan hal-hal di internet sehingga bisa lebih mudah melakukan pelacakannya. Adapun beberapa cara yang bisa dilakukan untuk menjadikan proses melacak konversi hasil iklan ini lebih mudah, lihat lebih lanjut ulasan ini!

1. Impor Data Konversi Secara Manual

Supaya tidak kehilangan data konsumen yang awalnya tahu bisnis Anda dari internet, lakukan pengimporan data konversi secara manual bisa dilakukan. Namun, mengimpor secara manual di sini tidak berarti Anda harus benar-benar melakukannya tanpa alat.

Anda bisa memanfaatkan GCLID atau Google click identifier yang bisa didapatkan dari pengguna asli.  Kemudian, Anda bisa menghubungkannya ke setiap konversi yang dilakukan pengguna.

Adapun model-model GCLID yang bisa Anda gunakan bisa dikembangkan ataupun disesuaikan dengan kebutuhan. Anda bisa juga menggunakan fitur dari CRM ataupun platform khusus.

2. Siapkan Data Konversi

Data yang akan diimpor diharuskan untuk dikonversi dengan sumber yang jelas. Jadi, Anda harus memilih sumbernya terlebih dulu. Misalnya, jika memakai Salesforce, Anda bisa lebih mudah mengimpor dayanya sebab platform tersebut terintegrasi langsung ke Google Ads.

Selain platform tadi, Anda juga bisa memilih platform ataupun CRM lain sebagai sumber data konversi. Yang terpenting dalam hal ini, Anda memanfaatkan koneksi pihak ketiga sehingga data yang diimpor lebih kredibel.

Jika sudah memilih sumber tadi, Anda juga akan difokuskan pada data dari klik iklan dan alamat panggilan yang lebih rinci.  Data ini bisa didapatkan dari Google Ads.

Kemudian, Anda harus memberi nama konversi pada data yang dimasukkan. Selanjutnya, pilih kategori dan pilih opsi yang memenuhi syarat konversi. Anda juga bisa mengaitkan nilai tertentu atau memilih kesepakatan dinamis. Terutama jika pendapatannya bervariasi tiap konversi.

Baca lebih lanjut  Web Developer: Pengertian, Skill, Tugas, dan Contoh

3. Unggah Dokumen

Langkah berikutnya adalah mengimpor dokumen yang telah disiapkan. Caranya, buka terlebih dulu menu “Konversi” di akun Google Ads. Selanjutnya, pilih “Unggahan”.

Anda juga bisa meng-klik tanda tambah (+) untuk mengunggah dokumen yang perlu diupload. Selanjutnya, mulai unggah file, spreadsheet, ataupun file yang dihosting ke situs tertentu..

Jika sudah, lakukan pratinjau guna memastikan datanya benar. Anda juga bisa memilih menu Terapkan untuk memastikan data yang dimasukkan telah sinkron dengan yang ada di Google Ads.

4. Lakukan Penjadwalan Upload

Anda juga bisa melakukan penjadwalan upload jika ingin pengunggahan dokumen dilakukan secara terjadwal. Ini akan membantu Anda agar tidak kehilangan waktu banyak untuk menunggu proses mengunggah.

Dengan mengotomatisasi pengunggahan, Anda juga bisa memastikan lebih cepat sinkronnya data di file spreadsheet atau database. Adapun untuk memilih jadwal, Anda bisa klik tanda tambah (+) juga di menu “Unggahan”. Namun, klik tentukan frekuensi untuk membuat jadwalnya.

5. Lacak dengan Panggilan Telepon

Tracking offline conversion juga cenderung lebih mudah dilakukan dengan mengidentifikasi pelanggan dari panggilan telepon. Cara ini tergolong lebih efektif, terutama jika Anda berbisnis di sektor jasa.

Dengan melakukan pelacakan pada pelanggan offline berdasarkan panggilan teleponnya, Anda bisa mendapatkan data jelas hubungan iklan dan pelanggan. Apakah berhubungan atau sebaliknya.

6. Siapkan Ekstensi Panggilan

Adapun untuk mendapatkan data panggilan yang awalnya berasal dari iklan Google Ads bisa dimulai dengan menyiapkan ekstensi panggilan. Di platform ini, Anda bisa menemukan nomor pemanggil di tiap iklan yang dipasang.

Selanjutnya, jika ingin menambahkan ekstensi panggilan, cukup ketuk menu “Iklan & Ekstensi”. Lalu, klik “Ekstensi” dan mulai siapkan Ekstensi Panggilan agar Anda tidak kehilangan lagi data klien yang berasal dari iklan di internet.

7. Gunakan Pelaporan Panggilan Website

Jika Anda ingin memastikan tracking offline conversion bisa dilakukan lebih mudah, gunakan juga fitur pelaporan panggilan. Google Ads menawarkan opsi ini di pengaturan. Anda bisa menggunakannya dengan mengaktifkan penerusan laporan panggilan ke situs web yang dikelola.

8. Lacak Kunjungan Konsumen ke Toko

Tracking ini juga bisa dilakukan dengan melacak kunjungan toko. Konversi kunjungan ini bisa melacak apakah orang-orang yang masuk ke toko datang setelah klik iklan atau sebaiknya.

Untuk ini, Anda bisa mengecek data lokasinya. Google menyediakan data lokasi tiap perangkat seluler yang melakukan pencarian dan berinteraksi dengan iklan Anda. Jadi, Anda juga bisa menghubungkannya dengan data pelanggan yang berkunjung ke tempat usaha Anda.

Baca lebih lanjut  Mudah Kok! Inilah Cara Daftar Google AdSense dari Blog Buat Pemula

 

Manfaat Tracking Offline Conversion

Tracking offline conversion memiliki banyak sekali manfaat. Diluar manfaat utamanya, yakni memastikan Anda tahu nilai untung dan sebaliknya dari iklan di Google, langkah ini juga banyak keuntungan lainnya. Adapun beberapa manfaat lain yang dimaksud ialah sebagai berikut:

Mendapat Gambaran Efektivitas Kampanye Iklan

Dengan melakukan tracking conversion, Anda bisa mendapatkan gambaran lengkap seputar efektivitas kampanye. Baik yang berasal dari ikan langsung maupun lalu lintas lainnya yang akhirnya menghasilkan nilai konversi.

Mengukur Dampak Marketing dengan Iklan

Dengan melakukan pelacakan, Anda juga bisa mengukur dampak dari pemasaran menggunakan iklan. Selain itu, Anda juga bisa mengetahui seberapa besar orang terpengaruh untuk membeli produk yang dijual setelah melihat iklan.

Memastikan Strategi Marketing Lebih Optimal

Tracking conversion juga dapat berguna untuk mengoptimalkan strategi pemasaran yang Anda lakukan. Pasalnya, setiap data yang dikumpulkan bisa dianalisis kembali setiap waktunya sehingga Anda dapat memantau pergerakan jumlah konsumen tiap saatnya.

Dari ini juga, Anda bisa mendapatkan peningkatan jumlah pelanggan apabila setelah conversion offline ini dilanjutkan dengan perbaikan strategi. Sebagai contoh, Anda menemukan pembeli yang teridentifikasi datang setelah melihat iklan. 

Karena Anda telah menerapkan strategi berupa pemberlakuan kode khusus diskon yang hanya terdapat di iklan tersebut, maka bisa disimpulkan cara iklannya patut dipertahankan.

  Meningkatkan Pengalaman Pelanggan

Meskipun kerap tidak disadari, faktanya melakukan tracking offline conversion dapat meningkatkan pengalaman pelanggan Anda. Pasalnya, seiring waktu Anda secara tak sadar merasa perlu untuk memprioritaskan pelanggan dalam upaya peningkatan penjualan ini. Jelasnya, Anda akan berusaha maksimal agar pelanggan mendapatkan kepuasan layanan bertransaksi dengan perusahaan Anda.

  Mengidentifikasi Kampanye yang Lebih Sukses

Manfaat dari pelacakan ini juga berperan untuk mengidentifikasi kampanye iklan. Dengan mengetahui strategi iklan mana yang lebih efektif, Anda bisa melakukan penyesuaian iklan nantinya berdasarkan pada kriteria penargetan terbaik sebelumnya. Entah itu seperti mengubah lokasi penargetan, kata kunci, entah yang lainnya.

  Memastikan Anggaran Iklan Lebih Efisien

Pelacakan juga dapat membantu Anda memastikan anggaran iklan yang dikeluarkan tidak berlebihan. Dengan tracking, And pun dapat menentukan kapan waktu terbaik menjangkau target pelanggan dari kelompok tertentu.

Jelasnya, tracking offline ini akan memberikan analisis mendalam tentang hubungan pelanggan yang membeli secara langsung ke toko dengan adanya iklan. Dengan pelacakan, Anda bisa mendapatkan gambaran tepat mengenai return of investment (ROI). Selain itu, Anda juga bisa mengambil keputusan yang bisa membantu mengambil keputusan lebih cerdas di kemudian hari.

Jasa Google Ads Murah

Maksimalkan Upaya Iklan Google dengan Jasa Ahli SEO!

Sampai di sini, sudah cukup memahami hal-hal terkait tracking offline conversion? Jika kesulitan, Anda tidak perlu khawatir sebab kini ada Jasa Ahli SEO yang dapat membantu Anda melakukan langkah-langkah seperti yang sudah dijelaskan di atas.

Sebagai informasi, di www.jasaahliseo.com menyediakan layanan pengelolaan iklan Google Ads hingga manajemen media sosial. Tak hanya itu, jasa ini juga menawarkan layanan optimasi SEO maupun pengelolaan situs web dengan pemeliharaan mendalam menggunakan aspek SEO. Jika Anda tertarik menggunakan layanannya, hubungi sekarang juga dan dapatkan kesempatan berkonsultasi tanpa biaya!

Tags:

Leave a Comment

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Cari Artikel

Gratis Konsultasi

Dapatkan Info lebih Lengkap Terkait SEO

Masih bingung sama SEO? Yuk konsultasi dengan kami sekarang, akan kami berikan solusi terbaik untuk Anda

Artikel Lainnya

Related Posts For You

Need Help? Chat with us