Grey Hat SEO: Mengenal, Memahami, Resiko, dan Contohnya 

Grey Hat SEO

Share:

Grey hat SEO termasuk praktik optimasi mesin pencari yang legal sebab Google tidak mengeluarkan aturan mengenai ini secara eksplisit. Namun, algoritma yang terus berubah setiap waktu membuat teknik menarik ini tidak begitu direkomendasikan untuk digunakan.

Mengapa demikian? Kenali lebih dalam seputar salah satu praktik SEO ini di ulasan berikut!

Apa itu Grey Hat SEO?

Grey hat SEO adalah strategi jitu untuk meningkatkan peringkat dan visibilitas situs web dalam waktu yang singkat. Praktik dengan sebutan lain SEO abu-abu ini berada di tengah-tengah teknik white hat yang dianjurkan dan black hat yang dilarang.

Contohnya, link building menggunakan tools dan menduplikasi konten dengan modifikasi sedikit. Kendati praktik ini menarik untuk diterapkan sebab menjanjikan keuntungan secara cepat, Anda perlu hati-hati saat mengimplementasikannya.

Keuntungan Menggunakan Grey Hat SEO

Untuk diketahui, menggunakan teknik SEO ini memang terbilang lebih menguntungkan dibandingkan mengimplementasikan strategi white hat SEO. Adapun diantara keuntungan yang bisa dirasakan antara lain adalah sebagai berikut:

  • Hemat Waktu dan Tenaga

Metode optimasi mesin pencari grey hat umumnya lebih banyak diimplementasikan menggunakan tools khusus. Oleh karena itu, tak sedikit orang awam menyoal SEO juga bisa menerapkan teknik ini secara mandiri.

  • Biaya Implementasi yang Rendah

Menyoal biaya memang sering kali bersifat fluktuatif. Namun penerapan teknik ini dipastikan lebih rendah biaya implementasinya sebab umumnya menggunakan taktik manipulatif dan non-sustainable. 

  • Hasil Lebih Cepat Dirasakan

Dengan grey hat SEO, situs web Anda bisa lebih cepat mendapatkan banyak trafik hingga menduduki peringkat pertama laman penelusuran. 

Risiko Menerapkan Teknik Grey Hat SEO 

Tak cukup dengan hanya mengenal istilah grey hat SEO dan mengetahui keuntungannya. Anda juga perlu memahami risiko-risiko menerapkan teknik ini yang diantaranya adalah sebagai berikut:

  • Terkena Penalti Google

Risiko paling mungkin didapatkan suatu website yang mengimplementasikan praktik SEO ini adalah terkena penalti. Ini dikarenakan caranya yang belum diatur sistem Google.

Baca lebih lanjut  Apa itu Link Building: Pengertian, Manfaat, dan Cara Melakukannya

Oleh karena itu, jika praktik tersebut nantinya dianggap merusak ekosistem mesin pencari, otomatis situs web yang mengimplementasikan cara ini akan dikenai sanksi. 

Untuk diketahui, penalti sendiri terbagi menjadi beberapa level, mulai dari rendah, pertengahan, hingga paling tinggi.

Penalti paling rendah biasanya hanya penghentian indexing untuk sementara sampai website Anda diperbaiki masalahnya. Sementara itu, penalti final umumnya berupa penghapusan website sehingga orang-orang tidak bisa menemukannya lagi.

  • Peringkat Bersifat Volatil

Sebelum mendapatkan penalti, situs web Anda mungkin mengalami risiko berupa peringkat yang bersifat volatil. Seperti diketahui, teknik gray hat SEO menawarkan keuntungan berupa naik peringkat secara cepat.

Sejalan dengan itu, website Anda mungkin terkena penurunan ranking dalam waktu cepat juga. Hal ini terjadi dikarenakan kualitas website yang dianggap kurang meyakinkan sehingga peringkatnya tidak stabil.

Jika algoritma Google tidak mendeteksi adanya masalah di situs web Anda, peringkatnya akan baik secara konstan. Sebaliknya, saat situs terdeteksi bermasalah, dampaknya bukan hanya pada penurunan peringkat, melainkan jumlah trafik juga.

  • Reputasi Website Menurun Drastis 

Reputasi website juga menjadi taruhannya jika Anda mengimplementasikan strategi SEO abu-abu. Ketika situs web sudah jarang masuk peringkat teratas dan menurun jumlah kunjungannya, otomatis kredibilitasnya juga akan turun drastis.

Bahkan, pengguna lama website Anda juga mungkin tak lagi berkunjung disebabkan keamanan situs yang terdeteksi negatif. Alhasil, citra brand Anda akan buruk dalam jangka panjang dan pastinya sulit untuk memperbaikinya.

black hat seo

10 Contoh Praktik Grey Hat SEO 

Grey hat SEO dapat mencakup praktik apa saja yang dilakukan dengan memanfaatkan celah kebijakan Google sehingga jumlahnya tidak terbatas. Kendati begitu, di bawah ini dapat Anda ketahui 10 contoh praktik SEO abu-abu yang cukup umum dilakukan:

1. Penanaman Tautan Balik Non-Organik Berlebihan 

Penanaman tautan balik non-organik, seperti link exchange dan pembelian backlink adalah contoh pertama SEO abu-abu. Seperti diketahui, menanam backlink dasarnya berpeluang mempercepat peningkatan reputasi website di mata mesin pencari.

Namun, implementasi taktik tadi secara tidak etis dan berlebihan justru dapat menimbulkan keraguan Google akan kredibilitasnya. 

2. Pemanfaatan Domain Kadaluarsa yang Tidak Bijak

Umumnya, domain kadaluarsa diperjualbelikan pihak tertentu untuk dihidupkan kembali dan diisi konten bermanfaat kedepannya. Cara tersebut terbilang bagus dan akan menghasilkan dampak-dampak positif, terlebih jika maintenance dilakukan secara maksimal.

Namun, pemanfaatan secara tidak bijak, seperti menggunakannya hanya demi meningkatkan otoritas website lain justru akan berakibat sebaliknya. Baik untuk situs tersebut maupun web utama.

Baca lebih lanjut  Cara Daftar Blog Gratisan Dengan Mudah Di Blogger

3. Penyembunyian Tautan Konten

Penyembunyian tautan konten atau dikenal dengan istilah link cloaking adalah taktik manipulasi URL. Di mana pengguna melihat URL berbeda dari URL yang diperlihatkan Google.

Hal ini tidak berbeda dari taktik manipulasi judul. Yang mana, pengguna biasanya akan mendapatkan konten tak sesuai dengan kebutuhannya padahal tautan yang diklik tampak solutif.

4. Penggunaan Kata Kunci dengan Density Tinggi

Teknik lain yang termasuk grey hat SEO adalah menggunakan kata kunci dengan density tinggi dan tidak wajar. Anda tentu tahu jika kata kunci adalah salah satu faktor yang bisa memudahkan Google menemukan konten situs web yang dikelola.

Namun, penggunaannya secara berlebihan akan membuat konten tampak tidak alami dan kurang berkualitas. Terlebih jika kata kunci tersebut ditempatkan secara tersembunyi, seperti belakang gambar, dibuat dengan font tak terlihat, dan ukuran sangat kecil.

Banyaknya kata kunci pada konten Anda mungkin memberi dampak baik tetapi hanya berjangka pendek. Oleh sebab itu, volume kata kunci yang direkomendasikan sebaiknya tidak lebih dari 2% dari keseluruhan jumlah kata dalam konten.

5. Pengalihan Tidak Etis

Metode pengalihan konten maupun tautan suatu halaman di situs web Anda juga mungkin termasuk kategori gray hat SEO. Hal ini bisa berlaku apabila Anda secara sengaja menempatkan tautan pengalihan yang menyesatkan pada pengunjung. 

Follow instagram kami di @jasaahliseo dan dapatkan info seputar SEO Setiap hari!

6. Pembuatan Konten Duplikat dengan Modifikasi Minimal di Satu Website 

Contoh praktik SEO abu-abu selanjutnya adalah pembuatan konten duplikat dari website sendiri dengan modifikasi minimal. Keberadaan konten tersebut tentunya akan merugikan pengunjung sehingga tingkat user experience website Anda berisiko turun.

7. Penggunaan Spinner untuk Memproduksi Ulang Konten Website Lain

Tak hanya duplikasi konten di satu situs web, pengunjung juga mungkin dirugikan karena memasuki halaman dengan konten hasil spinner. Oleh karena itu, penggunaan spinner untuk membuat konten termasuk dalam metode grey hat SEO.

Untuk diketahui, jenis konten buatan spinner akan tampak seperti buatan manusia secara sekilas. Namun, pengubahan kata dengan sinonim ataupun kata lain yang serupa mungkin membuat bahasan terkesan kurang dimengerti. 

8. Pemakaian Bot untuk Membuat Konten

Saat ini, bot AI (artificial intelligence) kerap dijadikan pilihan untuk membantu membuat konten dalam waktu singkat. Namun, teknik ini termasuk praktik yang abu-abu sebab konten yang dihasilkan umumnya kurang berkualitas.

Dianggap demikian sebab konten tersebut tak jarang menggunakan bahasa yang serupa dengan konten lainnya sehingga tingkat uniknya sangat rendah. Sementara itu, pengguna internet mencari sesuatu yang unik dan informatif sehingga konten hasil AI sering kali dirasa kurang memuaskan.

Baca lebih lanjut  Domain Authority: Strategi dan Cara Efektif Meningkatkannya pada Website Anda

9. Penulisan Fake Review 

Taktik SEO abu-abu juga mencakup penulisan fake review, baik di dalam maupun di luar website. Contohnya, menyewa jasa review untuk meningkatkan otoritasnya di Google My Business ataupun di laman website sendiri.

Ulasan palsu juga bisa berupa konten review bayaran yang melebih-lebihkan situs web Anda tetapi informasinya bersifat palsu. Sebagai informasi, dampak fake review umumnya tidak terasa secara langsung tetapi ketika website sudah terasa, Anda mungkin kehilangan banyak pengunjung.

10. Pembangunan Website untuk Mengirim Tautan Balik

Tautan balik yang dianggap sebagai teknik grey hat tidak hanya berasal dari domain kadaluarsa, link exchange tak wajar, ataupun pembelian backlink. Namun, tautan balik yang berasal dari situs jaringan pribadi atau private blog network dan juga micro website juga termasuk.

Sebagai informasi, tautan dari kedua jenis situs tersebut dianggap praktik SEO abu-abu apabila tidak dilengkapi konten bermanfaat untuk pengguna. Jelasnya, situs dibangun hanya untuk pengiriman backlink pada website utama.

Alasan Mengapa Penting Mengetahui Grey Hat SEO

Sebagai pengelola situs web, Anda perlu mengetahui teknik SEO ini bukan tanpa alasan. Namun, Anda diharapkan bisa memahami risiko-risiko penggunaannya serta berupaya menerapkan strategi etis untuk memastikan hasil penelusuran mesin pencari makin berkualitas. 

Selain itu, memahami praktik SEO ini juga dapat membantu Anda terhindar dari iming-iming naiknya peringkat situs secara cepat. Yang mana, hal tersebut jelas resikonya akan terasa dalam jangka panjang.

Sedang Mencari Jasa SEO? Hubungi Kami di 085694640209

Adapun risiko yang dimaksud mencakup penalti, turunnya reputasi, hingga menghambat Anda mendapatkan tujuan dari pembangunan website. Pemahaman ini juga bisa menjadikan Anda lebih bijak memilih praktik terbaik guna memberikan manfaat jangka panjang untuk Anda maupun pengguna.

Sudah Paham tentang Apa itu Grey Hat SEO? 

Dari ulasan di atas, bisa disimpulkan jika grey hat SEO merupakan jalan pintas yang kerap dilakukan untuk meningkatkan kinerja situs secara cepat. Dibandingkan dengan black hat SEO yang jelas-jelas dilarang, praktik satu ini memang tampak aman dilakukan.

Namun, sewaktu-waktu implementasi strategi tersebut bisa menimbulkan efek negatif yang akibatnya akan terasa dalam jangka panjang. Bahkan, sanksinya bisa jadi lebih berat dibandingkan penalti untuk pengguna praktik SEO ilegal.

Hal ini dikarenakan, implementasi strategi SEO abu-abu mungkin merusak lingkungan digital di Google sehingga citra mesin pencari tersebut jadi buruk. Berlanjut dari hal itu, pedoman-pedoman baru akan diciptakan pihak Google yang pastinya akan merugikan website Anda.

Mengetahui bahwa risiko penerapan teknik SEO ini terbilang tidak main-main maka sebaiknya pilih praktik SEO yang sudah terbukti legal dan aman. White hat SEO adalah jawabannya.

Pengaplikasian strategi SEO tersebut memang memakan lebih banyak waktu dibandingkan taktik SEO abu-abu. Akan tetapi, keuntungannya sebanding, dimana Anda akan mendapatkan manfaatnya secara stabil bertahun-tahun ke depan.

Jasa SEO Murah

Bahkan ketika Anda tidak lagi berusaha mendapatkan tautan balik dari situs web lain sebab hal tersebut biasanya datang tanpa diminta. Jika Anda tertarik menerapkan strategi white hat SEO secara kompleks dan berkualitas, hubungi tim Jasa Ahli SEO sekarang juga.

Tidak hanya untuk teknik legal optimasi SEO, Anda juga bisa mendapatkan layanan lain seperti jasa audit konten, jasa iklan Google Ads hingga jasa social media management.

Dapatkan solusi terbaik untuk meningkatkan kinerja website Anda dengan menghubungi kontak tertera di situs https://jasaahliseo.com!

Tags:

Leave a Comment

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Cari Artikel

Gratis Konsultasi

Dapatkan Info lebih Lengkap Terkait SEO

Masih bingung sama SEO? Yuk konsultasi dengan kami sekarang, akan kami berikan solusi terbaik untuk Anda

Artikel Lainnya

Related Posts For You

Need Help? Chat with us