Sebagai salah satu fondasi website yang bentuknya terkesan sama, pillar page vs cluster page selalu jadi topik menarik untuk dibahas. Apalagi tak sedikit dari Anda mungkin sering mempertanyakan mengenai apa bedanya secara detail dan mana yang lebih efektif.
Meskipun tampilan strategi SEO guna meningkatkan kredibilitas ini tampak sama, Anda bisa menyadari beberapa perbedaannya bila ditelaah lebih lanjut. Jika Anda butuh informasinya tanpa perlu melakukan analisis terlebih dulu, simak saja ulasan mengenai halaman pilar dan kluster berikut ini.
Daftar isi
ToggleSekilas Tentang Pillar Page dan Cluster Page
Secara sederhana, bisa dikatakan bahwa pillar page adalah halaman berisi informasi dasar tentang suatu topik besar. Halaman ini bisa menjadi tiang penguat atau pilar SEO bagi situs web Anda sehingga lebih mentereng kualitasnya di mata mesin pencari.
Sementara itu, cluster page merupakan halaman-halaman berisi konten dengan topik turunan dari pillar content. Halaman tersebut biasanya dapat memperkaya pengetahuan tentang subtopik-subtopik yang sebelumnya telah dibahas dalam pillar page.
Pada halaman pilar, Anda bisa membuat tautan yang mengarah ke konten-konten lain dalam kluster. Ini dilakukan untuk mengarahkan pembaca situs ke halaman lain yang relevan dengan suatu subtopik.
Sama seperti halaman tadi, dalam cluster page, internal link bisa diterapkan dan diarahkan ke konten pilar. Langkah ini tergolong efektif untuk mengurangi potensi bounce rate sehingga skor SEO situs jadi lebih baik.
Masih belum memahami apa bedanya pillar page vs cluster page? Kami akan membahas perbedaannya secara lebih lengkap di bawah ini.
Perbedaan Pillar Page vs Cluster Page
Meski sering dianggap serupa, terdapat enam aspek utama yang membedakan pillar page dan cluster page. Mulai dari manfaat hingga gaya penulisan, semuanya punya fungsi dan peran spesifik dalam struktur SEO. Berikut selengkapnya!
1. Manfaat Penggunaan
Dari segi manfaat, pillar page berfungsi sebagai poros utama yang menghubungkan berbagai topik turunan. Halaman ini bisa meningkatkan dwell time, mempercepat pemahaman topik besar, dan memperjelas arsitektur situs di mata Google.
Sementara itu, cluster page bisa dijadikan tempat memberikan informasi mendalam. Ini juga dapat memperkuat topical authority dan menjawab pertanyaan-pertanyaan spesifik dengan sangat detail.
2. Tujuan
Adapun tujuan halaman pilar ialah menyatukan berbagai subtopik menjadi satu konten yang berisi informasi menyeluruh. Konten dalam halaman ini juga bisa memberikan gambaran umum pada pembaca sehingga memahami konteks besar secara cepat. Contohnya, topik SEO on-page dengan bahasan mencakup definisi dan komponen di dalamnya.
Sebaliknya, kluster bertujuan menjawab pertanyaan spesifik yang biasanya tidak dijelaskan secara detail di halaman pilar. Halaman ini berguna untuk memenuhi search intent yang lebih spesifik sehingga konten situs mudah terindeks Google dan tampil di SERP. Sebagai contoh, konten dengan keyword apa itu internal link dan manfaatnya dalam SEO on-page.
3. Komponen
Dalam hal komponen, pillar page vs cluster page juga punya sejumlah perbedaan. Untuk lebih jelas, yuk simak ringkasan lengkapnya di bawah ini!
A. Komponen Pillar Page
Beberapa komponen utama yang terdapat di halaman pilar umumnya sebagai berikut:
- Dilengkapi ringkasan topik utama secara menyeluruh.
- Disertai daftar tautan internal menuju konten kluster.
- Navigasi dan struktur heading mudah dipindai.
- Terdapat CTA dan kalimat penutup yang memandu eksplorasi.
B. Komponen dalam Cluster Page
Sementara itu, komponen utama dalam cluster page meliputi:
- Fokus pada satu topik spesifik atau long-tail keyword.
- Dilengkapi data pendukung, visual, dan insight praktikal.
- Tautan balik ke halaman pilar untuk memperkuat keterhubungan.
- Penutup yang mengajak tindakan atau pembelajaran lanjut.
Setiap komponen di atas memiliki peran penting dalam membangun sistem konten yang utuh dan bernilai.
4. Konten
Perihal konten, halaman pilar menyajikan rangkuman komprehensif tetapi tidak terlalu teknis. Halaman ini biasanya menjadi titik awal eksplorasi, bukan tempat menggali informasi secara detail. Jenis konten yang umum digunakan dalam halaman pilar antara lain:
- Glosarium atau direktori istilah penting.
- Panduan menyeluruh tentang topik besar.
- Halaman sumber daya (resource) tematik.
- Penjelasan umum dan konteks industri.
- Tutorial pengantar atau langkah awal.
- Perbandingan antar topik atau produk.
- Profil layanan atau produk utama.
- Studi kasus berskala luas.
- Ringkasan tren industri terkini.
Sementara itu, cluster page berisi konten turunan dengan pendekatan lebih mendalam. Halaman ini dibuat untuk menjawab kebutuhan pembaca yang lebih spesifik. Biasanya, halaman kluster diisi dengan dengan konten berikut.
- Artikel berbasis pertanyaan seperti “apa itu”, “mengapa”, dan “bagaimana”.
- Panduan teknis yang mengulas satu praktik atau metode.
- Checklist langkah-langkah praktikal.
- Studi kasus dengan fokus sempit dan data detail.
- Review alat, tools, atau platform pendukung.
- Tips dan strategi khusus sesuai bidang.
- Konten berbasis long-tail keyword.
Konten-konten tersebut bertujuan memperkuat performa satu kata kunci spesifik yang relevan dengan topik besar.
5. Gaya Penulisan
Pillar page ditulis dengan gaya yang netral, mudah dipindai, dan cocok untuk pembaca dari kalangan umum. Kalimat-kalimatnya bersifat ringkas, informatif, dan mengajak eksplorasi. Berbeda dengan itu, cluster page memakai gaya teknis atau persuasif sehingga cocok untuk audiens yang butuh informasi spesifik.
Bentuk kontennya bisa berupa storytelling, data-driven, entah explainer artikel. Gaya ini penting agar pembaca yang sudah punya pertanyaan khusus bisa mendapatkan jawaban tepat sasaran. Dengan pendekatan tersebut, struktur konten lebih nyaman dibaca oleh manusia maupun mesin pencari.
6. Contoh
Salah satu contoh halaman pilar dan halaman kluster terbaik bisa dilihat di situs SEMRush. Mereka memiliki pillar page berjudul The Complete Guide to Content Marketing yang merangkum berbagai topik seputar pemasaran konten. Dalam halaman tersebut, Anda bisa menemukan internal link ke berbagai cluster page seperti:
- How to Create a Content Strategy,
- Content Marketing Funnel Explained,
- Content Audit: Step-by-Step Guide, dan
- Best Tools for Content Marketers.
Setiap klaster tadi menyajikan satu subtopik secara mendalam, lengkap dengan data, insight, dan tips praktis. Keterhubungan antar halaman ini menciptakan sistem SEO yang kuat dan terpadu.
Pillar Page vs Cluster Page, Mana yang Lebih Efektif?
Jika ditanya mana yang lebih efektif, jawabannya tidak bisa memilih salah satu. Tidak ada yang lebih unggul sebab keduanya dirancang untuk saling melengkapi, bukan menggantikan. Mengandalkan satu tanpa yang lain justru akan membatasi potensi SEO situs Anda.
Seperti telah dijelaskan sebelumnya, pillar page menciptakan struktur konten yang teratur. Sementara itu, cluster page menambah nilai dari tiap sudut bahasan.
Kombinasi keduanya dipastikan mampu meningkatkan peringkat dan kualitas pengalaman pengguna. Termasuk menjadikan sistem konten yang kuat secara semantik, lebih mudah dirayapi Google, dan lebih ramah untuk pengguna.
Jika Anda ingin menyaingi situs otoritas besar, memahami pillar page vs cluster page adalah langkah awal. Untuk hasil SEO yang lebih optimal, gunakan tersebut secara bersamaan. Ingin membangun sistem konten yang saling terhubung dan SEO-friendly? Kunjungi Jasa Ahli SEO dan konsultasikan struktur terbaik untuk bisnis Anda. Pastikan
Mulai Perjalanan SEO Anda Hari Ini! Dapatkan audit gratis dan solusi Jasa SEO khusus dari ahli kami di Jasa Ahli SEO. Hubungi kami sekarang untuk hasil maksimal!
Ini adalah salah satu agency web developer yang terpercaya, berkualitas dan bergaransi. Anda bisa konsultasi mengenai berbagai macam kendala web. Tidak hanya itu, kami juga memiliki beberapa layanan tambahan seperti iklan Google Ads hingga management sosial media.