React SEO merupakan trik yang efektif untuk meningkatkan performa web-app di Google. Seperti diketahui, web-app atau website aplikasi memiliki karakteristik yang cukup jauh berbeda dari situs pada umumnya. Alhasil, ada kemungkinan besar platform tersebut mengalami kesulitan memasuki halaman search engine.
Dengan memanfaatkan React, kemungkinan tersebut dipastikan makin kecil sebab salah satu jenis framework ini mampu menjadikan web-app lebih SEO friendly. Daripada makin penasaran dengan salah satu taktik optimasi mesin pencari ini, mari langsung simak ulasan lengkapnya di bawah!
Daftar isi
ToggleMengenal Sekilas Tentang React
React atau React.js adalah model pustaka yang dikembangkan developer Facebook sejak awal tahun 2013. Salah satu software untuk website builder ini memungkinkan suatu situs memiliki user interface (UI) interaktif, stateful, dan mudah digunakan.
Dengan demikian, tampilannya akan tetap sama saat dibuka via peramban ataupun aplikasi di perangkat berbeda-beda. Selain memastikan kesamaan tampilan, framework dengan bahasa JavaScript ini menjamin kode-kode yang digunakan tetap stabil meskipun datanya diperbaharui setiap saat.
Bukan itu saja, React memungkinkan halaman website yang berstatus SPA atau (Single Page Application) tetap mudah di-crawl bot search engine. Jadi, website bisa menduduki peringkat pertama di SERP, mendapatkan lebih banyak kunjungan, meningkat kredibilitasnya, dan masih banyak lagi keuntungan lainnya.
Tantangan dalam Pengaplikasian React
Untuk mengembangkan web-app dengan React SEO bisa dikatakan tidak mudah. Pasalnya, satu kesalahan saja dalam implementasi strateginya dapat menyebabkan web-app tidak berperforma. Sebagai informasi, berikut sejumlah tantangan dalam pengaplikasian React yang sebaiknya Anda ketahui untuk meminimalisir risiko terjadinya kesalahan:
Pengindeksan Bermasalah
Secara default, framework React mengatur proses rendering dari sisi users. Alhasil, mesin pencari berisiko mengalami kesulitan dalam mengindeks konten-konten di dalam situs.
Pengiriman Konten Tertunda
Konten-konten dalam situs yang otomatis bersifat dinamis juga berisiko tertunda pengirimannya ke bot mesin pencari. Ini lantaran pengambilannya melalui API terlebih dulu sehingga berkemungkinan tidak terlibat oleh crawler.
Tampilan Konten Kosong
Struktur laman berupa SPA berisiko menjadikan situs yang terbuka hanya berupa halaman kosong. Alasannya terjadi ialah navigasi halaman tersebut akan membingungkan bot mesin pencari sehingga konten sebenarnya tidak dimunculkan.
Pemuatan Halaman Sangat Lambat
Pengaplikasian React yang menggunakan JavaScript berisiko menjadikan website lebih berat ukurannya. Jadi, pemuatan laman akan sangat lambat jika tidak dioptimasi dengan benar. Sehingga penting untuk melakukan langkah tepat sebelum pengaplikasian.
Perayapan Konten Terbatas
Tidak seperti situs tradisional yang mudah dirayapi setiap saat, web-app yang dikembangkan dengan React berkemungkinan tidak selalu dirayapi. Pasalnya, React tidak bisa secara langsung memiliki sitemap sehingga Anda perlu mengakalinya dengan tool tambahan ataupun cara manual.
Pengelolaan Metadata Lebih Sulit
Website berstruktur React.js mengandalkan tag <head> dari halaman yang dirayapinya. Mengingat rendering-nya dilakukan dari sisi klien, maka halaman individual situs berisiko sulit dikelola meta datanya.
10+ Strategi React SEO untuk Meningkatkan Kinerja Web-App di Google
Setelah mengetahui tantangan ketika menggunakan React untuk pengembangan website SPA, berikutnya adalah strategi untuk memaksimalkan manfaat dari implementasinya:
1. Pilih Rendering Sisi Server (SSR)
Untuk memastikan bot mesin pencari lebih mudah merayapi website Anda, pilih metode rendering server side alih-alih client-side. Dengan langkah ini, konten halaman bukan hanya mudah ditelusuri crawler, melainkan pengguna juga.
2. Terapkan Static Site Generation
Selain SSR, terapkan juga metode rendering Static Site Generation. Strategi yang menyiapkan HTML saat build time ini memungkinkan pemuatan laman konten jadi lebih cepat. Jadi, web-app tidak hanya punya struktur SEO berkualitas, tetapi juga mampu memberikan pengalaman yang memuaskan bagi penggunanya.
3. Optimalkan Meta Tag dengan React Helmet
Guna mengatasi masalah meta tag maupun meta deskripsi yang sulit dikelola, solusi yang bisa diterapkan adalah mengoptimasi dengan React Helmet. Library tersebut memungkinkan fleksibilitas tinggi dalam hal pengelolaan meta tag ataupun meta deskripsi suatu situs berbasis React.
4. Buat URL SEO Friendly dengan React Router
Usai mengoptimasi bagian meta tag dan meta deskripsinya, website React perlu diperhatikan URL-nya agar makin SEO friendly. Seperti diketahui, situs single page berkemungkinan akan membentuk laman lainnya setelah penerapan hash (#).
Mengingat hal tersebut bisa mengurangi kualitas SEO, Anda sebaiknya menerapkan React Router agar tautan yang dibuat lebih mudah dibaca bot. Selain cara tersebut, Anda bisa menggunakan history API di Next.js.
5. Gunakan Href untuk Mengoptimalkan Internal Link
Website satu halaman umumnya memakai elemen <div> ataupun <button> untuk setiap laman baru sehingga search engine kesulitan melakukan indexing. Agar setiap laman situs Anda terindeks dengan benar, perlu diterapkan elemen Href, yaitu <a href> pada internal link. Dengan cara optimasi ini, navigasi situs React akan tampak lebih jelas.
6. Tingkatkan Kecepatan Pemuatan Laman
Implementasi React tanpa dilengkapi optimasi SEO bisa mengurangi performa kecepatan situs, yang nantinya menyebabkan pengguna malas membukanya lagi. Untuk memastikan risiko tersebut tidak terjadi, Anda bisa menggunakan teknik “Lazy Loading” sesekali saja.
Adapun untuk hasil lebih optimal, React Lazy bisa dimanfaatkan bersamaan dengan minifikasi gambar dan penghapusan kode-kode yang tidak digunakan.
7. Pastikan Desain Responsif dan Ramah Seluler
Google menggunakan mobile-first indexing sehingga website dengan tampilan ramah seluler lebih diprioritaskan untuk dirayapi. Oleh karena itu, penting bagi pengembang situs dengan React SEO untuk memastikan desain web-appnya responsive dan mobile-friendly.
8. Gunakan Data Terstruktur
Halaman SPA membutuhkan data terstruktur agar bot search engine lebih memahami isi situs Anda. Untuk membuat elemen tersebut, Anda bisa memanfaatkan JSON-LD dan memvalidasinya dengan Google Structured Data Testing Tool.
9. Tingkatkan Kualitas Konten agar Memenuhi Kebijakan EEAT
Sama halnya dengan situs web umum yang berkembang lebih dulu dibandingkan React, konten berkualitas memiliki andil besar dalam kesuksesannya. Oleh sebab itu, website juga perlu dioptimasi struktur kontennya agar sesuai dengan kebijakan EEAT.
10. Implementasi Sitemap dan Kirimkan secara Berkala
Website React memang tidak bisa menghasilkan sitemap secara langsung. Namun, Anda bisa menggunakan library React-router-sitemap agar web-app memiliki sitemap sehingga perayapan konten lebih mudah dilakukan crawler. Selain implementasi sitemap, pastikan juga mengirimkannya secara berkala.
11. Tangani Pengalihan dan Halaman 404 dengan Benar
Akibat server yang tidak bisa memuat halaman secara langsung, seringkali website berstatus SPA tidak melaporkan kode-kode tertentu. Jadi, pengalihan halaman mungkin mengalami masalah sewaktu-waktu. Sebagai solusinya, gunakan framework Next.js agar indexing lebih mudah diproses bot.
12. Optimasi Sosial Media dengan Open Graph
Strategi selanjutnya bisa dilakukan untuk mengoptimalkan konten-konten situs Anda saat dibagikan ke sosial media. Dalam hal ini, Anda bisa menggunakan alat seperti Open Graph.
13. Memaksimalkan Keamanan Situs dengan SSL
Serupa website tradisional, aplikasi React juga perlu dilapisi keamanan ekstra dengan protokol SSL. Ini dapat membantu meningkatkan kualitas SEO, salah satunya pada aspek tingkat pengalaman pengguna.
14. Pantau Performa Website dengan Alat Bantu SEO
Optimasi SEO menggunakan library React tidak berbeda seperti situs pada umumnya, di mana sifatnya harus berkelanjutan. Oleh karena itu, Anda perlu memantau perkembangan performa situs serta memperbaiki kekurangan-kekurangannya. Langkah ini bisa lebih mudah dilakukan dengan menggunakan alat bantu SEO, seperti Google Search Console, Lighthouse, dan Google Analytics.
Siap Menerapkan React SEO?
React bisa disimpulkan sebagai elemen penting untuk pengembangan website modern berbasis UI. Sementara itu, React SEO secara praktis adalah teknik-teknik untuk memastikan aplikasi yang dikembangkan lebih ramah SEO.
Teknik-teknik yang dimaksud mirip dengan strategi dasar SEO, tetapi disesuaikan untuk web-app React yang berbasis single page. Contohnya, teknik rendering dengan SSR dan SSG, optimasi meta tag menggunakan react-helmet, dan pembuatan URL deskriptif memanfaatkan react-router.
Selain teknik-teknik tersebut, yang lainnya mencakup peningkatan kecepatan memuat hingga menjamin keamanan situs seperti sudah dipaparkan di atas. Setelah tahu informasi ini, Anda siap membangun web-app dengan React dan SEO? Bila membutuhkan bantuan, jangan ragu untuk menggunakan jasa SEO terbaik di Indonesia yaitu https://jasaahliseo.com.
Jasa Ahli SEO merupakan agensi digital Marketing yang juga melayani optimasi SEO dengan memanfaatkan alat-alat canggih. Baik itu alat SEO yang populer maupun yang dikembangkan oleh tim.
Tim ini juga mengimplementasikan strategi khusus berdasarkan kebutuhan situs agar pengindeksan tidak terhambat dan visibilitas maupun jumlah kunjungan makin meningkat. Klik hubungi pada tab kontak untuk memulai perjalanan website Anda ke puncak kesuksesan!