LSI keyword merupakan jenis kata kunci yang dapat membantu Google dalam menemukan konten-konten paling relevan sesuai dengan kebutuhan pengguna. Oleh karena itu, konten yang dioptimasi dengan jenis keyword ini biasanya punya peringkat lebih tinggi di laman hasil penelusuran.
Lantas, seperti apa bentuk kata kunci ini? Bagaimana cara kerja dan juga manfaatnya? Ketahui informasi selengkapnya di laman ini!
Daftar isi
TogglePengertian LSI Keyword
LSI keyword adalah singkatan dari kata kunci Latent Semantic Indexing. Jelasnya, ini merupakan kata kunci yang punya relevansi secara semantik dengan sebuah kata kunci utama.
Kendati begitu, ada juga bentuk keyword ini yang punya jumlah kata lebih panjang dari keyword utama. Jika Anda sudah mengenal long tail keyword, perlu diketahui bahwa LSI berbeda dengan jenis tersebut meskipun jumlah katanya terkadang panjang.
Secara sederhana, orang-orang biasa mendefinisikan LSI sebagai kata kunci yang serupa dengan keyword utama. Sebagai contoh, jika Anda mengetikkan kata kunci keyboard, mesin pencari mungkin menampilkan konten tentang alat musik ataupun papan ketik.
Hal ini dikarenakan, kata keyboard saja dapat merujuk ke dua objek tersebut. Untuk menghindari ambiguitas dalam konten yang Anda buat, sebaiknya gunakan LSI yang relevan dengan topik ataupun kata kunci utama.
Misalnya, jika kata kunci utama adalah baju kurung, Anda bisa menggunakan LSI seperti gamis, dress, baju terusan, dan sebagainya. Dengan memperbanyak variasi LSI dalam konten, Google akan memberikan banyak keuntungan ataupun manfaat bagi situs Anda.
Manfaat LSI Keyword untuk SEO
Tak hanya memungkinkan peringkat konten lebih baik di halaman SERP (search engine results page). LSI keyword juga dapat memberikan sejumlah manfaat berikut:
Memperluas Relevansi Konten pada Berbagai Kata Kunci
Dengan menggunakan variasi kata berbeda untuk mengganti keyword utama, konten Anda berpeluang punya relevansi pada lebih banyak topik. Lebih jelasnya, satu konten Anda punya kemungkinan muncul di SERP dengan kata kunci berbeda-beda.
Contohnya, keyword utamanya “tempat wisata di Bandung”, sedangkan LSI-nya “destinasi menarik”, “lokasi tamasya”, hingga “liburan di Bandung”. Karena hal itu, konten bisa jadi muncul di laman penelusuran dengan kata kunci utama ataupun LSI.
Meningkatkan Kualitas Konten di Mata Search Engine
Algoritma search engine dipengaruhi oleh banyak faktor. Salah satunya adalah peletakan kata kunci di dalam suatu konten.
Menurut para ahli SEO sendiri, konten akan dianggap berkualitas ditilik dari segi kata kuncinya jika jumlahnya tidak berlebihan. Namun, Anda mungkin perlu selalu menggunakan suatu kata kunci untuk memperkuat maksud dari kalimat dalam konten.
Guna menghindari boom keyword dalam satu konten, LSI bisa dijadikan alternatif. Dari hal tersebut, konten situs web Anda juga berpeluang dianggap berkualitas oleh Google.
Memperbesar Peluang Masuk Halaman Pertama
Suatu konten dengan praktik SEO yang dianggap berkualitas pastinya akan lebih sering dilirik oleh Google. Oleh karena itu, konten yang diperkaya dengan LSI akan memiliki peluang lebih besar untuk masuk halaman pertama hasil pencarian.
Meminimalisir Risiko Penalti
Jauh dari anggapan berkualitas, konten dengan boom keyword akan dinilai buruk kualitasnya. Bahkan, algoritma Google mungkin mengklasifikasikan konten dengan boom keyword ataupun keyword stuffing sebagai laman spam.
Alhasil, konten website Anda bisa terkena penalti bila tidak menggunakan LSI. Sebaliknya, memanfaatkan jenis kata kunci ini akan meminimalisir resiko tersebut.
Memastikan Baiknya Kualitas User Experience
Manfaat selanjutnya dari penerapan LSI keyword adalah memastikan situs punya user experience yang baik. Hal ini disebabkan, pengguna mendapatkan informasi yang dirasa informatif dan tidak bertele-tele.
Tak hanya itu, situs dengan konten yang minim penggunaan kata serupa juga akan lebih terhindar dari tingginya risiko pentalan. Pasalnya, pengguna senang menjelajahi situs web Anda dalam waktu lebih lama.
Lebih Mudah Muncul di Google PAA
Google PAA (People Also Ask) menjadi tempat yang sering kali menghasilkan klik pada halaman konten tertentu. Oleh karena itu, mengoptimasi konten agar muncul di bagian PAA terbilang penting.
Adapun salah satu cara optimasinya bisa dengan menggunakan jenis kata kunci semantik ini. Dengan variasi keyword yang umumnya dicari orang-orang, situs bisa lebih gampang muncul di Google PAA.
Bagaimana Cara Kerja LSI Keyword?
Cara kerja dari LSI keyword sendiri terbilang cukup rumit sebenarnya. Pasalnya, tidak semua kata yang termasuk LSI merupakan sinonim, tetapi sinonim sudah dipastikan tergolong semantik keyword.
Contohnya, keyword “laptop touchscreen” bisa diterapkan ke konten dengan kata “perangkat terbaru”, “komputer jinjing”, “gadget multifungsi”, dan sebagainya. Penggunaan kata-kata tersebut dapat membantu konten terlihat lebih natural dibandingkan menggunakan istilah sama terus-menerus untuk menyebut suatu objek.
Pada intinya, kata apa pun bisa termasuk LSI jika punya keterkaitan dengan suatu keyword. Karena hal tersebut, Google akan melakukan pengidentifikasian pada kata-kata yang punya hubungan semantik sebelum mengelompokkan suatu konten pada kategori tertentu.
Jadi, kata kunci utama tidak selalu menjadi fokus dalam penentuan peringkat konten di laman SERP. Maksudnya, konten Anda bisa saja menduduki peringkat teratas karena menggunakan LSI keyword, bukan kata kunci utama.
Cara Mencari LSI Keyword
Untuk mendapatkan berbagai manfaat seperti yang disebutkan di atas, Anda perlu tahu cara menemukan jenis kata kunci ini terlebih dulu. Di bawah ini, terdapat 10 cara yang bisa dilakukan untuk menemukan LSI keyword:
1. Hindari Berfokus pada Sinonim Keyword Saja
Cara pertama, Anda perlu menghindari pencarian dengan fokus pada persamaan kata. Pasalnya, beberapa istilah tak jarang hanya punya sedikit sinonim sehingga Anda mungkin kesulitan mengembangkan tulisan gara-gara khawatir boom diksi.
Untuk mengatasi masalah tersebut, Anda bisa mengumpulkan daftar istilah yang relevan dengan kata kunci. Baik dengan memikirkannya secara manual maupun menggunakan tools khusus.
2. Manfaatkan Fitur Research Keyword Tools
Adapun jika ingin menggunakan tools khusus, Anda bisa mencoba beberapa platform. Mulai dari Google Trends, Ubersuggest, LSI Graph, keysearch.co, hingga Ahrefs.
Untuk diketahui, tiap generator kata kunci semantik tadi sama-sama punya kelebihan tersendiri. Seperti akses penggunaan gratis, struktur yang mudah dipahami, jumlah LSI variatif, dan sebagainya. Anda bisa mencobanya satu per satu untuk mengetahui mana yang paling sesuai dengan kebutuhan.
3. Riset Kata yang Ditebalkan dalam Konten di SERP
Tak hanya menggunakan platform khusus SEO, mendapatkan semantic keyword juga bisa dengan meriset kata kunci di SERP. Anda bisa menemukan jenis keyword ini pada kata per kata yang ditebalkan di setiap meta deskripsi konten.
4. Lihat Hasil Pencarian Terkait
Kata kunci semantik juga bisa didapatkan dari hasil pencarian terkait yang dapat ditemukan di area terbawah SERP. Bagian tersebut biasanya menunjukkan kata kunci panjang yang berkaitan dengan topik utama.
5. Cek Keyword Terkait di Kolom Pencarian saat Membuka Konten Kompetitor
Bukan hanya di halaman hasil pencarian terkait. Anda juga bisa mendapatkan semantic indexing di kolom pencarian saat membuka konten kompetitor. Contohnya, ketika membuka laman Google Trends, kemudian klik kolom pencarian, Anda bisa menemukan saran keyword terkait, seperti “trending YouTube”.
6. Cari Tahu Halaman yang Menduduki Peringkat Terbaik
Kata kunci yang serupa juga dapat dicari dengan riset laman-laman di peringkat teratas menggunakan platform SEO. Adapun dua platform terbaik untuk menemukan LSI keyword pada konten kompetitor adalah Ubersuggest Content Ideas dan Ahrefs Keyword Explorer.
7. Riset dengan Memanfaatkan Google Image Tags
Cara selanjutnya, Anda bisa riset tag pada hasil penelusuran Google image untuk dijadikan semantik dari suatu istilah. Tag tersebut bisa ditemukan dengan mudah di kolom-kolom yang terdapat di area atas gambar hasil penelusuran.
8. Perhatikan Search Box di Bawah Kolom Pencarian
Kata kunci yang direkomendasikan ketika Anda mengetik di kolom pencarian juga bisa dijadikan istilah lain untuk keyword utama. Sebagai informasi, kata kunci rekomendasi tersebut umumnya banyak dicari pengguna sehingga bisa meningkatkan peluang konten Anda masuk halaman pertama.
9. Gunakan Fitur Autocomplete
Fitur Autocomplete bisa didapatkan langsung saat Anda menggunakan kolom mesin pencari Google. Fitur tersebut akan sangat berguna bagi Anda yang ingin mendapatkan inspirasi mengenai topik apa yang sebaiknya dijadikan konten.
10. Riset Hasil Penelusuran di People Also Ask
Cara terakhir yang akan dibahas di sini adalah menggunakan fitur Google PPA. Jadi, jika kata kunci yang Anda masukkan menghasilkan sejumlah kata kunci di fitur ini, tak ada salahnya menggunakan beberapa rekomendasinya. Langkah ini juga bisa meningkatkan peluang konten dalam situs web Anda untuk masuk Google PPA.
Tips Menerapkan LSI Keyword Secara Efektif
Untuk mendapatkan hasil terbaik dari penerapan kata kunci jenis ini, pastikan menerapkannya secara efektif. Anda bisa mengaplikasikan beberapa tips berikut guna mendapatkan manfaat maksimal dari praktik SEO ini:
Tempatkan Kata Kunci LSI secara Tepat
Serupa dengan keyword utama yang perlu diperhatikan penempatannya, latent semantic indexing juga demikian. Anda perlu memastikan posisinya tidak menimbulkan kesan kaku saat konten dibaca.
Adapun beberapa posisi ideal untuk menempatkan keyword LSI adalah di judul, meta deskripsi, judul gambar, URL, teks alternatif, dan nama halaman. Anda juga bisa menempatkannya di isi postingan dengan memperhatikan jarak dan kegunaannya.
Perhatikan Jumlah LSI yang Diterapkan
Tips lainnya, perhatikan jumlah keyword LSI serupa yang diterapkan. Sama halnya dengan kata kunci utama, istilah lain yang digunakan untuk menggantikannya perlu dibatasi jumlahnya.
Pasalnya, terlalu banyak menggunakan kata serupa juga berisiko menyebabkan konten terasa tidak natural. Oleh karena itu, Google bisa jadi menurunkan peringkatnya karena dianggap kurang berkualitas.
Yuk, Terapkan LSI Keyword untuk Meningkatkan Performa Website!
Jadi, LSI keyword adalah kata-kata yang dinilai serupa dengan kata kunci utama oleh algoritma Google. Di mana kegunaannya adalah menjadikan konten lebih kaya akan diksi dan tidak terkesan monoton bahasanya.
Selain itu, manfaat dari jenis keyword ini adalah membantu Google memberikan informasi relevan pada pengguna. Khususnya untuk user yang sering memakai istilah-istilah unik dan beda untuk mencari suatu informasi.
Adapun cara menggunakan kata kunci ini tidak berbeda dari penerapan keyword utama. Untuk menemukan jenis keyword ini juga tidak begitu sulit, Anda bisa menggunakan cara manual ataupun memakai generator.
Namun, bila masih belum mendapatkan manfaat maksimal setelah mencoba menerapkan praktik SEO ini, sebaiknya hubungi Jasa Ahli SEO. Spesialis optimasi website ini dapat membantu menemukan masalah pada situs web yang Anda kelola hingga membuatkan konten yang disukai Google.
Jadi, jika ingin mengoptimalkan situs web dengan penerapan LSI keyword yang baik ataupun teknik SEO lainnya, segera hubungi kami. Dapatkan informasi selengkapnya dengan klik contact yang ada di dalam website utama https://jasaahliseo.com.