Content pillar merupakan pondasi penting untuk memastikan konsistensi Anda dalam menghadirkan suatu konten dengan topik tertentu. Lebih jelasnya, elemen ini membantu Anda terhindar dari pembuatan konten yang tidak relevan dengan tujuan utama brand.
Masih belum memahami maksud dari salah satu strategi dalam digital marketing ini? Tak mengapa, karena di artikel ini, Anda bisa mendapatkan informasinya secara lebih ringkas dan jelas. Yuk, simak ulasannya!
Daftar isi
ToggleMengenal Apa itu Content Pillar
Content pillar merupakan strategi pemasaran berupa rumusan topik-topik sederhana terkait brand yang nantinya akan dijadikan sebagai ide konten. Entah itu konten untuk sosial media, channel YouTube, entah blog ataupun website.
Istilah pilar konten juga bisa diartikan sebagai garis besar informasi yang akan disampaikan oleh Anda kepada audiens melalui suatu platform. Dengan menggunakan strategi ini, platform Anda akan terorganisasi secara baik sehingga tampilannya pun lebih menarik.
Contoh Jenis Pilar Konten
Bila belum mendapat gambaran mengenai bentuk pilar konten, Anda bisa memahaminya lewat contoh jenis-jenisnya berikut ini. Sebagai informasi, jenis pilar content pada dasarnya tidak terbatas jumlahnya. Namun, di bawah adalah 7 contoh jenis yang umum digunakan orang-orang.
1. Educational Content
Jenis educational content mengacu pada konten informatif, seperti fakta unik, hack and trick, tutorial, infografis, dan sebagainya. Pilar konten ini umum dipakai brand fashion, beauty, dan masih banyak lagi.
2. Emotional Content
Bila dibandingkan dengan jenis pilar konten sebelumnya, emotional content memang cukup jarang digunakan. Namun, bila Anda akan membangun personal brand, pilar content ini cocok dipilih sebab konten biasanya lebih ke berbagi cerita.
3. Functional Content
Sebagaimana namanya, jenis ketiga ini mengharuskan adanya banyak fungsi sekaligus dalam satu konten. Mulai dari informatif hingga sifat menjual. Oleh karena itu, jenis ini biasanya akan dipakai untuk konten pengenalan produk yang dilengkapi teknik hard-selling.
4. Promotional Content
Masih termasuk konten hard selling, jenis promotional juga ditujukan untuk menarik audiens agar langsung melakukan pembelian. Bedanya, bentuk konten promotional biasanya lebih banyak berupa ulasan dari orang lain, bukan pengetahuan produk yang diberikan oleh tim Anda.
5. Entertainment Content
Meskipun tujuan brand Anda adalah mendapatkan pembeli atau sekadar mengedukasi, tak ada salahnya sesekali berbagi konten yang menghibur. Dengan entertainment content, Anda bisa lebih dekat dengan audiens sebab konten hiburan biasanya lebih efektif menghasilkan interaksi.
6. Agile Content
Jenis pilar konten terakhir, yaitu agile, sebaiknya jadi salah satu yang digunakan setiap brand. Pasalnya, melek akan tren dapat membantu Anda selalu menjangkau pasar baru setiap harinya. Adapun contoh penerapan content pillar ini adalah penggunaan sound viral di TikTok.
Cara Menentukan Content Pillar
Setelah tahu apa saja jenis-jenis konten pilar, selanjutnya Anda harus menentukan mana yang akan dipakai untuk membangun brand. Baik itu di Instagram, Facebook, maupun blog atau website. Lantas, bagaimana cara menentukan pilar kontennya?
Tentukan Topik Paling Relevan dengan Bisnis/Brand
Tiap brand pastinya ingin dikenal dengan citra tertentu. Merek kerudung, misalnya, ingin dikenal sebagai fesyen yang kekinian. Maka topik yang bisa dibahas, contohnya mix and match pakaian dengan kerudung mereknya.
Analisis Target Audiens
Selain menentukan pilar konten berdasarkan identitas brand, Anda perlu melakukan analisis target. Hal ini mengingat kebanyakan dari mereka pasti membutuhkan informasi berbeda.
Rumuskan Kebutuhan Audiens dan Siapkan Keyword Mapping
Jika sudah mendapatkan garis besar data target audiens, rumuskan apa saja kebutuhan mereka. Langkah ini dapat membantu tercapainya tujuan pemasaran sekaligus memudahkan riset kata kunci untuk masa mendatang.
Sudah mendapat garis besar ide konten dan target, selanjutnya tinggal riset kata kunci dan kumpulkan dalam keyword mapping.
Buat Content Planning
Setelah membuat konten pilar mengikuti langkah-langkah di atas, lanjutkan dengan membuat perencanaan konten di Excel ataupun kalender. Data yang dimasukkan dapat berupa kata kunci, tanggal upload konten, dan jenisnya.
Sudah Lebih Mengenal Content Pillar?
Itulah tadi penjelasan tentang konten pilar. Kesimpulannya, content pillar merupakan jantung ataupun tiang untuk keseluruhan konten Anda. Dengan adanya elemen ini, Anda bisa lebih terarah dalam mengatur konten yang akan diunggah ke suatu platform. Jadi, risiko adanya hari tak bisa posting karena content block juga bisa diminimalisasi.
Mengingat pentingnya peran konten pilar ini, pastikan Anda tidak lupa untuk memastikan keberadaannya. Bila kesulitan membuatnya, Anda bisa menghubungi Jasa Ahli SEO. Tim digital marketing terpercaya yang bisa membantu brand Anda lebih dikenal sehingga tujuan-tujuan dapat tercapai. Ingin membuktikan? Hubungi kontak di https://jasaahliseo.com sekarang juga!