November 2023 jadi kali keempat dilakukannya Google core update. Informasi ini jadi trending topic, khususnya di website seputar SEO. Sebab, pembaruan yang dilakukan oleh pihak Google ini memiliki sejumlah risiko, seperti rangking turun untuk beberapa situs web tertentu.
Lantas, bagaimana cara menghindari penurunan rangking tersebut jika sewaktu-waktu dilakukan core update lagi? Sebelum membahas caranya, simak ulasan seputar core update di bawah ini.
Daftar isi
ToggleApa itu Google Core Update?
Core update merupakan pembaruan yang dilakukan Google untuk meningkatkan relevansi hasil pencarian. Sederhananya, pengguna internet berpeluang menemukan konten yang lebih sesuai dengan kebutuhannya berkat update ini.
Tak hanya menguntungkan pengguna internet, pengelola situs web juga bisa diuntungkan dengan adanya pembaruan ini. Hanya saja, terdapat ketentuan-ketentuan yang perlu dipenuhi situs web agar bisa mendapatkan keuntungan tersebut.
Secara umum, Google biasa melakukan update ini beberapa kali dalam setahun. Namun, dampaknya tidak terlalu signifikan kecuali untuk satu pembaruan yang diumumkan. Jika sudah terdapat pengumuman adanya pembaruan core, hal tersebut menunjukkan bahwa pengelola situs web sebaiknya siap untuk melakukan analisis.
Sebab, pembaruan yang dilakukan juga bisa berisiko menurunkan rangking. Meskipun begitu, tidak semua website akan merasakan dampak ini. Oleh karena itu, Anda perlu melakukan analisis di berbagai aspek untuk memastikan tidak ada penurunan kualitas di situs web yang dimiliki.
Cara Atasi Dampak Google Core Update
Sebelum pembaruan besar-besaran dilakukan, Google telah memberikan sejumlah pertanyaan untuk dievaluasi apabila peringkat situs web Anda tiba-tiba menurun. Sebab, hal yang menyebabkan turunnya rangking tidak selalu dampak dari pembaruan.
Akan tetapi, bisa jadi kualitas situs web Anda memang sedang kurang baik. Di artikel ini telah dirangkum inti dari sejumlah pertanyaan yang harus dievaluasi sebagaimana telah disebutkan sebelumnya. Di antaranya adalah sebagai berikut:
1. Buat Konten Secara Mandiri atau Gunakan Content Writer
Pertanyaan pertama yang diajukan oleh Google, apakah orang sungguhan menulis konten Anda untuk orang sungguhan? Ini artinya, pihaknya berusaha menetralisir hasil pencarian dari konten-konten yang terdeteksi bukan dibuat oleh manusia. Jadi, alih-alih memanfaatkan AI atau mengambil konten orang lain dan memparafrasekannya, sebaiknya buat konten sendiri.
Sebab, membuat konten secara mandiri akan menjadikan Anda bisa menempatkan diri sebagai pencari informasi itu sendiri. Yang mana, pastinya membutuhkan informasi lengkap dan jelas. Oleh sebab itu, Anda pun bisa berusaha memberikan konten yang terbaik untuk pengunjung.
Jika tidak bisa menghadirkannya secara mandiri, Anda bisa menggunakan jasa penulis konten. Itu lebih fair dibandingkan harus memanfaatkan jasa AI yang tidak 100% memahami kebutuhan manusia.
2. Hadirkan Informasi Unik yang Belum Ada di Konten Lainnya
Pertanyaan yang kedua, Google menanyakan, sudahkah Anda menghabiskan waktu dan tenaga untuk menambahkan informasi unik ke dalam konten secara konsisten? Pertanyaan tersebut bertujuan meminta Anda agar mengevaluasi isi konten.
Jangan hanya terpaku pada satu referensi. Sebab, orang-orang pasti ada yang membutuhkan informasi lebih konten tersebut. Jadi, dibandingkan mengikuti suatu website dengan membuat konten serupa, Anda harus lebih kreatif dalam memodifikasinya. Jadikan konten-konten referensi yang digunakan hanya sebagai penambah data dan menjadikan tulisan lebih argumentatif.
Selanjutnya, Anda bisa membuat konten dengan format beda dan isi yang lebih unik. Tak salah juga jika menggabungkan beberapa informasi beda dari situs-situs tertentu agar konten yang dibuat lebih berbobot dan informatif.
Langkah ini juga dilakukan untuk menjawab beberapa pertanyaan Google. Seperti, apa yang Anda miliki dalam konten Anda yang membuatnya lebih baik jika dibandingkan dengan pesaing? Apakah konten hanya menyentuh permukaan topik saja atau mendalaminya?
3. Optimalkan Judul, Deskripsi, dan Konten
Langkah selanjutnya untuk memastikan konten situs web Anda tidak terdampak Google core update ialah mengoptimalkan judul, deskripsi, dan juga kontennya. Ini selaras dengan evaluasi yang diminta Google dalam pertanyaan Sudahkah Anda mengoptimalkan judul, deskripsi, dan konten secara berlebihan?
Adapun tujuan dari optimasi aspek-aspek tadi ialah menarik perhatian pengguna internet. Baik itu manusia maupun bot. Dalam hal ini, Anda bisa menggunakan strategi SEO, seperti memastikan jumlah kata tidak melebihi batas idealnya. Misalnya, judul tidak lebih dari 60 karakter, deskripsi maksimum 150 karakter, dan konten per kalimat maksimalnya 20 kata.
4. Gunakan Strategi Clickbait
Dalam poin berikutnya, Google menanyakan sudahkan Anda menggunakan strategi clickbait untuk menarik perhatian pengguna?
Di sini, Anda disarankan untuk mengoptimalkan berbagai aspek tadi dengan mengutamakan kebutuhan manusia, bukan bot. Meskipun pada dasarnya penggunaan SEO penting dalam optimasi judul, pastikan hal tersebut tetap lebih condong mengutamakan manusia agar terkesan menarik.
Sebagai contoh, alih-alih Anda menggunakan judul maksimal 60 karakter tetapi kalimatnya tidak efektif, sebaiknya biarkan lebih sedikit. Yang terpenting, manusia dapat tertarik melihat judul konten Anda. Hal tersebut juga berlaku untuk pembuatan deskripsi atau meta deskripsi maupun kontennya.
Anda juga bisa menggunakan kata-kata ajaib dalam judul konten setelah Google core update. Adapun yang dimaksud dengan kata-kata ajaib pada umumnya adalah kata sifat, seperti indah, mudah, dan lain sebagainya.
5. Maksimalkan Isi Konten agar Mendapatkan Backlink Alami
Untuk meningkatkan potensi konten Anda mendapatkan backlink secara alami, sebaiknya optimalkan juga isi kontennya. Dengan konten terbaik dan banyaknya backlink berkualitas yang didapatkan tanpa diminta, kualitas website bisa naik kembali secara perlahan.
Hal tersebut bisa membantu menaikkan kembali peringkat situs web. Baik saat terdampak pembaruan core maupun ketika menurun kualitas karena algoritma mesin penelusur.
6. Hindari Blunder dalam Menulis Konten
Untuk diketahui, konten yang berkualitas harus memiliki inti pasti. Adapun inti yang dimaksud biasanya tersemat juga dalam judul. Oleh karena itu, jika Anda menulis judul “Cara Mendapatkan Backlink Secara Gratis”, pastikan informasinya terpusat ke seputar hal tersebut. Hindari blunder atau memperbanyak isi artikel dengan membahas hal-hal yang tidak berkaitan.
Aturan ini berlaku bukan hanya ketika situs web Anda turun peringkat karena Google core update. Namun, setiap kali membuat konten, fokus pada inti pembahasan jadi hal penting yang harus dilakukan agar kualitas situs tetap baik.
7. Pastikan Konten Memiliki Data dan Fakta
Supaya pengunjung mendapatkan pengalaman terbaik saat masuk ke website Anda, pastikan konten memiliki informasi berdasarkan fakta yang ada. Dengan begitu, Anda berkesempatan mendapatkan pengunjung dari berbagai kalangan.
Mulai dari orang-orang yang memiliki niat mencari informasi untuk dikonsumsi sendiri hingga pengguna internet yang mencari referensi dan akan mengembangkannya.
8. Gunakan Tata Bahasa yang Baik
Google core update mungkin menurunkan peringkat situs web Anda dikarenakan kualitas tata bahasa konten yang kurang baik. Pada dasarnya, tata bahasa ini tidak selalu terdeteksi oleh mesin penelusur. Oleh karena itu, Anda pun tidak bisa menganalisis bagus tidaknya tata bahasa konten menggunakan alat apapun.
Namun, reaksi orang-orang yang membaca informasi dalam situs web Anda bisa mengindikasikan baik tidaknya bahasa yang digunakan. Jelasnya, jika situs web Anda turun peringkat sementara nilai SEO cukup baik, kesalahannya bisa jadi terdapat di penggunaan bahasa yang kurang efektif.
Google juga menanyakan “apakah konten mengikuti praktik tata bahasa terbaik”? dalam list pertanyaan untuk Anda evaluasi setelah Google core update. Untuk mengetahui sudah bagus atau tidaknya konten di situs web, Anda bisa meminta sejumlah orang nyata untuk membacanya.
Orang-orang di bidang content writer ataupun editor lebih direkomendasikan untuk membantu mengatasi hal tersebut alih-alih memanfaatkan web grammar saja.
9. Maksimalkan User Experience di Laman Web
Satu lagi yang penting diperhatikan jika konten di situs web Anda mengalami penurunan peringkat, yaitu pengalaman pengguna. Sebagai informasi, ada banyak hal yang bisa memengaruhi tingkat kepuasan pengunjung situs web. Mulai dari kecepatan memuat, relevansi konten, efektivitas tata bahasa dan pembahasan, hingga kenyamanan dalam situs. Hal ini terkait dengan desain atau template situs web Anda.
Tips Meningkatkan Kualitas Situs Web
Apabila Anda mengalami kebingungan saat kualitas situs web turun dan ingin meningkatkannya kembali, sejumlah tips berikut bisa diaplikasikan. Tips-tips di bawah ini bermanfaat untuk memperbaiki nilai kualitas website saat terdampak Google core update ataupun menurun kualitas karena hal lainnya. Berikut diantara tips yang dimaksud:
1. Analisis Kualitas Halaman
Sebelum Anda menyimpulkan bahwa penurunan rangking diakibatkan oleh pembaruan, sebaiknya kembali lakukan analisis situs secara keseluruhan. Kualitas halaman situs web Anda bersifat fluktuatif seiring berjalannya waktu. Bukan karena tiba-tiba situs web Anda tidak lagi berkualitas, melainkan bisa jadi ada konten lain yang lebih baik.
Oleh karena itu, pada pakar SEO biasanya menyarankan untuk meriset kualitas halaman minimal tiga bulan sekali. Data analisis tersebut juga harus disimpan sebagai acuan perbaikan nantinya. Dengan langkah ini, Anda bisa mengetahui bagian mana saja yang memiliki kekurangan sehingga perlu perbaikan.
2. Evaluasi Lebih Banyak Konten dengan Memanfaatkan Pertanyaan dari Google
Selain memanfaatkan hasil analisis, perbaikan kualitas situs web juga bisa dengan mengevaluasi pertanyaan dari Google. Pada dasarnya, mesin penelusur ini selalu memiliki rentetan pertanyaan yang bisa menjawab kebingungan Anda mengenai penyebab turunnya peringkat. Di halaman panduan Google, seperti :
“https://developers.google.com/search/docs/fundamentals/creating-helpful-content”, misalnya.
Ada lebih dari 10 pertanyaan yang dapat dijadikan acuan untuk mengetahui sumber penurunan rangking situs. Anda bisa mengevaluasi dengan menjawab pertanyaan tersebut dan memperbaikinya jika terdapat kesalahan atau kekurangan.
3. Kenali E-E-A-T dan Pedoman Penilaian Kualitas Situs Web
Tips berikutnya, Anda harus memastikan adanya E-E-A-T dalam situs web. Untuk diketahui, E-E-A-T adalah “Experience, Expertise, Authoritativeness, and Trustworthiness. Artinya, pengalaman, keahlian, otoritas, dan kredibilitas.
Keempat hal tersebut penting eksistensinya dalam situs web Anda. Jika keempatnya ada, bukan tidak mungkin kualitas situs web tetap baik meskipun dilangsungkan Google core update.
Sebagai informasi tambahan, E-E-A-T memang bukan faktor penentu peringkat. Namun, peringkat ditentukan oleh kualitas sementara kualitas situs web dapat ditingkatkan dengan E-E-A-T ini.
Algoritma Google memang berpotensi terus berubah, itulah sebabnya Anda harus tahu beberapa hal yang berkaitan seperti adanya Google core update ini. Jika Anda ingin meningkatkan optimasi web agar lebih baik merujuk pada algoritma terbaru, salah satu opsi yang bisa dilakukan adalah konsultasi dengan penyedia jasa SEO.
Jasa SEO terbaik yang bisa Anda gunakan adalah melalui www.jasaahliseo.com. Ini merupakan penyedia jasa professional yang memiliki tim handal. Jadi Anda tidak perlu ragu untuk langsung berkonsultasi dengan berkunjung ke website utamanya.
Itulah sejumlah informasi mengenai Google core update yang perlu Anda ketahui. Dengan informasi ini, Anda diharapkan tidak terkena masalah apapun saat terjadi pembaruan core.