Dokumen Algoritma Google Bocor? Ini Rahasia Google yang Wajib Kamu Tahu

Dokumen Algoritma Google Bocor? Ini Rahasia Google yang Wajib Kamu Tahu

Share:

Rahasia algoritma Google bocor dalam dokumen berjudul “yoshi-code-bot /elixer-google-api”. Informasi tersebut tentu cukup sering Anda dengar. Namun, tahukah Anda apa isi dokumen internal yang kabarnya tak sengaja dirilis pihak Google itu? 

12 Isi Dokumen Algoritma Google Bocor

Sebagai informasi, search document internal milik Google sebenarnya memuat lebih dari 14.000 fitur ataupun cara kerja algoritma mesin pencari. Adapun dalam artikel ini, Anda dapat mengetahui ringkasannya dalam 12 poin. Bagi Anda yang sangat penasaran, yuk, langsung saja simak informasinya!

1. Metrik Otoritas dan Penyematan Halaman untuk Menilai Kualitas Situs

Keberadaan metrik otoritas dalam dokumen algoritma yang bocor meyakinkan para pakar SEO bahwa situs populer lebih diprioritaskan Google. Di samping itu, informasi lain yang cukup mengejutkan dari dokumen tersebut adalah penilaian otoritas tak hanya didasarkan pada popularitas situs.

Kepercayaan pengguna juga mampu meningkatkan otoritasnya sehingga algoritma search engine sering menampilkan konten dari situs sama di laman pencarian. Ini berarti, seseorang yang sering klik website ABC berkemungkinan mendapatkan lebih banyak konten dari situs tersebut di halaman SERP-nya.

Dalam penentuan otoritas suatu situs sendiri, Google membaca lalu lintas peramban hingga halaman yang disimpan pengguna. Alhasil, kemungkinan besar dampak keberadaan metrik ini ialah peringkat suatu konten di akun/perangkat berbeda akan tidak sama. 

2. ToolBar PageRank untuk Menampilkan Tingkat Otoritas 

Rahasia lain yang terungkap dari dokumen algoritma Google bocor ialah eksistensi metrik bernama “ToolBar PageRank”. Metrik tersebut dapat menampilkan insight mengenai otoritas suatu situs berdasarkan peringkatnya di PageRank dari masa ke masa.

Baca lebih lanjut  Tips Memilih Jasa SEO Indonesia Murah dan Berkualitas

3. Jenis PageRank yang Digunakan 

Untuk menentukan otoritas dan relevansi suatu website bagi audiens, sebelumnya hanya digunakan pedoman Nearest Seed di PageRank. Namun, saat ini konsep dengan sebutan PageRank_NS tadi sudah tidak digunakan lagi.

Adapun penggantinya adalah 7 jenis PageRank baru, salah satunya ialah ToolBar PageRank. Variasi jenis pagerank tersebut menunjukkan bahwa Google memang menggunakan banyak metode dalam pemeringkatan maupun menilai kepentingan suatu laman.

4. Metode Identifikasi Model Bisnis Website oleh Google

Terungkap pula dari dokumen internal Google yang tersebar, Google memiliki metode pendekatan khusus untuk mengidentifikasi bisnis websitewebsite berbeda. Tidak terkecuali dengan blog pribadi, situs berbagi video, website berita, e-commerce, dan sebagainya.

5. Komponen Algoritma yang Mempengaruhi Pemeringkatan Konten 

Algoritma Google ternyata tidak hanya terdiri dari satu komponen. Setidaknya ada tiga komponen kunci dalam algoritma Google, yaitu ChardScores, NavBoost, dan juga NSR.

ChardScores ialah skor kualitas suatu laman berdasarkan analisis konten-konten di dalamnya. Sementara itu, NavBoost adalah peningkatan peringkat secara otomatis yang mungkin dikarenakan navigasi optimal hingga minimnya bounce rate.

Adapun yang dimaksud NSR, disadur dari RankTracker adalah Normalized Site Rankings. Yakni suatu metrik untuk pemeringkatan situs didasarkan pada jumlah klik situs.

Berbeda dari RankTracker, Search Engine Land mendefinisikan singkatan NSR yang belum dijelaskan Google sebagai Near Seed Ratio. Yaitu metrik yang dapat mengukur kedekatan suatu halaman dengan sumber informasi untuk menilai otoritasnya.

6. Pengukuran Keterlibatan Pengguna

Adanya algoritma Google bocor juga membenarkan adanya penilaian kualitas suatu website pada keterlibatan pengguna. Dalam hal ini, klik baik ataupun buruk, klik terbaru dan terlama, maupun impresi suatu website benar-benar dinilai oleh Google.

Dengan pengukuran cermat pada banyak aspek tadi, Google dapat mengoptimalkan pencarian tiap pengguna dengan preferensi berbeda. Selain keterlibatan pengguna, pengukuran skor ini juga melibatkan relevansi judul dengan kueri, total interaksi dalam Chrome, hingga CTR pada situs.

Baca lebih lanjut  Grey Hat SEO: Mengenal, Memahami, Resiko, dan Contohnya 

7. Teknik untuk Memahami Konteks Pencarian dalam Situs Web 

Dalam menampilkan informasi pada pengguna, Google tak hanya membaca kuerinya dan menemukan konten-konten dengan kata kunci serupa. Lebih dari itu, mereka menggunakan teknik-teknik khusus untuk lebih memahami konteks pencarian.

Diantaranya teknik page embeddings, site embeddings, site radius, dan site focus. Teknik-teknik tersebut akan membantu search engine dalam mendapatkan halaman-halaman paling relevan dengan kebutuhan pengguna.

Berkat hal tersebut, kemungkinan besar konten-konten yang tampil di perangkat pengguna A tidak tampil di perangkat B jika preferensinya berbeda. Bahkan meskipun keduanya mengetikkan kata kunci sama di pencarian.

8. Strategi Menghapus History Google dari Versi Lama Dokumen

Jika sebelumnya suatu situs memiliki catatan yang terbilang buruk sehingga mendapatkan penalti, kemungkinan besar pemulihan kualitasnya membutuhkan waktu lama. Pasalnya, dokumen internal milik search engine Google sendiri menyebutkan adanya strategi khusus untuk menghapus histori tersebut.

Menurut informasinya, catatan tersebut dapat terhapus setelah perayapan berulang hingga 20 kali, minimalnya. Jika website sudah lebih berkualitas dari sebelumnya pada perayapan terbaru, skor kualitas situs bisa lebih mudah naik kembali.

9. Keberadaan Pengindeks selain Googlebot 

Mesin indexing populer milik Google adalah Googlebot yang dikenal juga dengan sebutan bot, robot, crawler, ataupun spider. Sementara itu, dokumen internal Google yang terpublikasi menyebutkan adanya alat indexing lain bernama Alexandria, SegIndexer, hingga TeraGoogle.

Tiap-tiapnya punya fungsi berbeda. Seperti menyimpan halaman-halaman website, menempatkan tiap-tiapnya di kualifikasi tertentu, hingga menangani umur memorinya.

10. Faktor-Faktor Penilaian Utama 

Informasi berikutnya dari algoritma Google bocor yaitu faktor-faktor penilaian utama berdasarkan skor. Untuk diketahui, skor-skor yang dimaksud terdiri dari setidaknya 14 aspek berbeda. Diantaranya: 

  1. kecocokan judul dan isi,
  2. kualitas konten berdasarkan kebermanfaatan dan keyakinan isinya,
  3. kualitas gambar,
  4. kualitas konten video,
  5. klik belanja,
  6. total penyematan halaman,
  7. total penyematan situs,
  8. fokus niche situs,
  9. upaya dibuatnya konten,
  10.  skor situs di Chrome,
  11.  skor data klik dinilai dari navigasi,
  12.  nilai penyimpangan situs,
  13.  skor kualitas suatu konten berdasar konsistensi situs mengunggah informasi terbaru, dan
  14.  skor penyematan situs yang komprehensif.
Baca lebih lanjut  SEO Link Building: Panduan Terlengkap Khusus Pemula (Edisi 2024)

11. Sistem Pemeringkatan Lain dalam Google Search Engine 

Selain mengandalkan skor-skor tadi, penilaian kualitas suatu situs dan pemeringkatannya juga dipengaruhi sistem lain. Contohnya, Google Search Ranking yang menggunakan mekanisme penyimpanan indeks sehingga akan memprioritaskan konten-konten tertentu pada waktu dan perangkat berbeda. Sistem lainnya adalah sebagai berikut:

  • LLM (Large Language Models) yang digunakan untuk mengukur kedalaman informasi di suatu konten.
  • Host NSR yaitu sistem pemeringkatan berdasarkan kualitas per laman.
  • LinkScore, sistem ini akan mengukur kualitas tautan-tautan dalam website, baik tautan baru maupun yang lama.
  • Sistem nsrIsElectionAuthority mengukur skor kualitas situs berdasarkan banyaknya peringkat teratas alias popularitasnya. Namun, perlu diketahui bahwa kabarnya sistem ini sudah tidak digunakan lagi.
  • RelevanceBoost merupakan sistem yang menilai skor relevansi suatu konten bukan hanya dari topik, melainkan waktu terbit konten hingga keasliannya.
  • Sistem rangking untuk konten pendek.
  • CSA (Content Specific Adjustment) yaitu metrik pengukuran berdasarkan klik di seluruh situs, penurunan peringkat, hingga skor variabel eksperimental.

12. Tips untuk Profesional SEO

Di samping menggambarkan cara kerja algoritma, isi dokumen algoritma Google bocor tadi juga merangkum beberapa tips untuk profesional SEO. Diantaranya, penting untuk memastikan situs memiliki navigasi optimal hingga menghapus atau memblokir halaman tidak sesuai pedoman Google Helpful Content.

Kemudian, website juga perlu dioptimasi judul setiap kontennya, diperbarui kontennya secara berkala, dan dipastikan informasi yang dipublikasikannya terpercaya. Tips lainnya yaitu meningkatkan tingkat klik dan menumbuhkan kepercayaan pengguna website.

Apa yang Dapat Dipelajari dari Dokumen Google Algoritma yang Bocor?

Itu tadi 12 isi dalam dokumen algoritma Google bocor yang penting untuk Anda ketahui. Bocornya informasi tadi tentunya sukses menyanggah berbagai mitos maupun meyakinkan fakta-fakta mengenai mekanisme algoritma Google.

Dengan wawasan yang didapatkan dari dokumen tersebut, berbagai strategi SEO yang sudah diterapkan sebelumnya pada website Anda pastinya dapat disempurnakan. Mulai dengan meningkatkan kualitas konten dan konsistensi produksinya hingga mengoptimalkan fitur-fitur dalam situs untuk memaksimalkan pengalaman pengguna.

Jasa SEO Murah

Sementara itu, jika mencari profesional Jasa SEO untuk membantu meningkatkan performa situs web Anda, percayakan pada Jasa Ahli SEO. Tim SEO specialist Tangerang ini telah mengerjakan lebih dari 200 proyek optimasi dan berhasil memaksimalkan peringkat situs klien-kliennya di SERP. 

Jasa Ahli SEO menjadi salah satu rekomendasi terbaik yang telah terbukti memberikan dampak signifikan untuk situs yang dikerjakan. Anda bisa memulai memilih paket optimasi yang tepat sesuai kebutuhan. 

Untuk mendapatkan layanannya, hubungi kontak di https://jasaahliseo.com dan konsultasikan kebutuhan permasalahan website Anda sekarang juga!

Tags:

Leave a Comment

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Cari Artikel

Gratis Konsultasi

Dapatkan Info lebih Lengkap Terkait SEO

Masih bingung sama SEO? Yuk konsultasi dengan kami sekarang, akan kami berikan solusi terbaik untuk Anda

Artikel Lainnya

Related Posts For You

Need Help? Chat with us